ARAB Saudi merupakan negara yang terletak di Timur Tengah dengan ibu kotanya adalah Riyadh. Negara ini memiliki sistem pemerintahan monarki atau kerajaan.
Negara ini dijuluki juga sebagai Al Akhdar atau ‘Si Hijau’ yang memiliki berbagai lanskap alam yang begitu indah berupa oasis, pegunungan, dan pesisir Laut Merahnya, sehingga tak heran jika UNESCO menetapkan beberapa wilayah di bawah ini menjadi situs warisan dunia.
Tak hanya gurun yang panas, Saudi juga memiliki makam kuno, arkeologi sejarah, dan hal menarik lainnya yang dapat Anda kunjungi. Mulai dari Oasis Al-Ahsa hingga Seni Cadas di wilayah Hail.
Berikut Okezone rangkumkan 6 destinasi situs warisan dunia UNESCO di Arab Saudi, sebagaimana dikutip dari Skyscanner;
1. Oasis Al-Ahsa
Tak hanya berupa hamparan gurun pasir, Namun Oasis Al-Ahsa merupakan gurun pasir terbesar di dunia, yang dikelilingi sebanyak 2,5 juta pohon kurma Khalas yang rasanya manis dan lengket.
(Foto: Visit Saudi)
Terdapat juga lanskap hijau dengan bangunan bersejarah dan pegunungan kapur Al Qara, yaitu rumah bagi gua-gua yang terpahat secara alami dan Pabrik Tembikar Buatan Tangan Dougha, tempat kerajinan tanah liat kuno diwariskan dari generasi ke generasi. Bahkan, wilayah ini pernah menjadi kediaman Raja Abdulaziz, yaitu raja pendiri Arab Saudi.
2. Distrik At-Turaif di Diriyah
Terletak di pusat Jazirah Arab, distrik ini merupakan kota sejarah dan tempat lahirnya Saudi modern. Pada tahun 1727, kota ini menjadi ibu kota negara, yang menjadi dasar bagi Arab Saudi untuk bersatu pada tahun 1932.
Namun, Diriyah jatuh dalam sebuah pertempuran pada tahun 1818, Riyadh dijadikan sebagai ibu kota, yang terjadi hingga saat ini.
Selain itu, reruntuhan At-Turaif yang dibangun pada abad ke-15, tempat keluarga kerajaan Saudi pertama ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2010.
(Foto: Oleksandr Aronet)
Terdapat sebuah proyek restorasi yang telah memodifikasi distrik tersebut yang melestarikan gaya arsitektur Najdi yang tercermin di gang-gang sempit, halaman, dan menara.
3. Al Ula, situs arkeologi Madain Saleh/Hegra
Al Ula merupakan kota tertua di Jazirah Arab yang dibangun pada masa peradaban kuno bangsa Nabataean, tepatnya pada 2.000 tahun lalu, situs ini masuk dalam daftar UNESCO yang pertama.
Al Ula yang sudah dijadikan sebagai situs warisan dunia UNESCO sejak 2008 dikenal juga sebagai Madain Saleh atau Hegra, kotanya kaum Tsamud. Dikisahkan bahwa kaum Tsamud ingkar kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan tidak patuh terhadap Nabi Saleh yang diutus kepada mereka. Akhirnya kaum Tsamud dikutuk hingga binasa.
Bahkan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wasallam dalam sebuah riwayat disebutkan enggan melewati kawasan Al Ula dan melarang para sahabatnya memasuki kawasan tersebut, sehingga daerah ini dijuluki kota terkutuk.
Tak hanya itu, di sekitar wilayah ini terdapat rangkaian 111 makam monumental di Hegra, yang diukir langsung pada batu-batu pasir yang megah, dengan fasadnya yang halus dan kontras dengan batuan alam yang bergerigi.
Selain makam-makam yang berasal dari abad ke-1 Masehi, situs ini juga memiliki 50 prasasti dan gambar pra-Nabataean, dan sumur masih yang masih digunakan untuk air, serta terdapat situs arkeologi yang menyimpan wawasan unik tentang perdagangan karavan internasional yang mendominasi wilayah ini selama periode Antiquity akhir, dan sebagainya.
4. Kawasan budaya Ḥimā
Merupakan salah satu kawasan seni cadas terbesar di dunia, Budaya Hima masuk juga dalam daftar UNESCO, yang memiliki 34 situs terpisah seluas 557 km persegi berupa gambar cadas, prasasti, dan sumur, di sepanjang kafilah kuno dan rute haji yang melintasi wilayah ini sebelum Abad Pertengahan.
(Foto: ksaforunesco.org)
Cadas ini menawarkan wawasan yang menarik tentang gaya hidup selama berabad-abad, di mana gambar-gambar pahatan mendefinisikan perburuan, hewan, dan kehidupan tanaman selama lebih dari 7.000 tahun hingga abad ke-20, yang sebagian besar telah dilestarikan dalam kondisi alami. Bahkan, terdapat beberapa sumur air tawar yang masih berfungsi dan berusia lebih dari 3.000 tahun.
5. Jeddah, gerbang menuju Kota Makkah
Kota Jeddah dikenal juga sebagai kota budaya bagi anak muda di Saudi, karena banyak terdapat pusat kaki lima, musik, dan seni yang berkembang pesat di pesisir timur Laut Merah.
Kota ini juga memiliki nilai historis yang penting sebagai pelabuhan utama menuju rute perdagangan Samudera Hindia sejak abad ke-7, yang mengimpor barang-barang ke Makkah, dan juga sebagai pintu gerbang ziarah utama bagi umat Islam yang menunaikan ibadah haji.
(Foto: IG/discoveralbalad)
Wilayah multikultural ini, merupakan salah satu tempat bersejarah yang paling menarik di Arab Saudi, meliputi rumah-rumah pedagang abad ke-19 yang tinggi dengan fasad yang dicat, dengan daun jendela kayu berukir yang dekoratif, bahkan dilakukannya konservasi untuk melestarikan sejarah dan arsitektur kota yang unik.
6. Seni Cadas di kawasan Hail
Terletak di bagian utara-tengah Arab Saudi, seni cadas ini terdaftar dalam situs warisan dunia UNESCO, karena memiliki seni cadas Neolitikum yang unik di Timur Tengah.
Seni cadas ini berasal dari 10.000 tahun yang lalu, yang disebut sebagai periode Neolitikum Tembikar, di mana menunjukkan figur manusia dan hewan, pakaian, aktivitas budaya dan persenjataan pada masa itu, yang semuanya terjadi di sekitar bekas danau air tawar.
(Rizka Diputra)