Bahkan di daerah Selobrojo, yang kini masuk Desa Banjarejo, Kecamatan Ngantang itu dahulunya dikatakan Suwardono terdapat padepokan kependetaan atau pemuka agama, atau jika sekarang dapat dikatakan seperti pondok pesantren di agama Islam. Permukiman pendeta itu meluas hingga daerah Sirahkencong, di Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar.
"Kalau arah barat Selobrojo, Sirahkencong, Pujon, tapi Kawi arah barat ada, sisa-sisa arkeologinya. Ya pertapaan-pertapaan itu, asrama kependetaan, tapi kalau sekali sebelah timur (peninggalan arkeologis) sepertinya belum ditemukan atau memang masih terkubur," terang Suwardono.
(Foto: Avirista Midaada/MPI)
Kemunculan perkampungan pendeta di barat lereng Gunung Kawi memang cukup beralasan. Sebab berangkat dari kepercayaan masyarakat Hindu Buddha zaman dahulu yang menganggap gunung-gunung suci sebagai tempat pemujaan hingga pendidikan agama.
"Kalau di Jawa Timur pertama gunung itu adalah Gunung Semeru, kedua Gunung Penanggungan di Pandaan, kemudian Gunung Lamongan, Gunung Prau di Besuki, kemudian Gunung Kawi, kemudian Gunung Arjuna. Lawu sama (Gunung) Wilis itu juga banyak sisa-sisa pertapaan," tandasnya.
(Rizka Diputra)