RAHASIA Suku Bajo sangat menarik untuk diulas karena kehebatannya sudah dikenal masyarakat dunia. Suku tersebut telah masyhur oleh kepiawaiannya hidup menyatu dengan laut.
Suku Bajo jadi buah bibir masyarakat global karena sudah sejak lama mereka memiliki kemampuan menyelam ke bawah laut dalam durasi cukup lama.
Kemampuan mereka digunakan untuk memburu ikan di dalam lautan sambil menyelam tanpa menggunakan alat bantu pernapasan.
Suku Bajo tersebar di beberapa kota, seperti Kalimantan Timur yaitu di Berau dan Bontang. Kemudian, Kalimantan Selatan di Kota Baru, Sulawesi Selatan di Selayar, Sulawesi Utara di Gorontalo.
Lalu, di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur di Pulau Boleng, Seraya, Longos, Pulau Komodo. Selanjutnya, di Pulau Sapeken serta di wilayah Indonesia Timur lainnya.
Mengutip laman Kemendikbud, sisi lain dari masyarakat Suku Bajo adalah mereka hidup di atas lautan. Sejak berabad-abad lalu mereka hidup di lautan secara nomaden.
(Foto: IG/@ginbrz)
Tempat tinggal mereka mengapung di atas laut dan ditinggali dari usia anak kecil sampai usia dewasa. Meskipun saat ini kehidupan mereka semakin terhimpit modernisasi.
Rahasia Suku Bajo dalam menyelam ternyata bukanlah sesuatu yang sembarangan. Bahkan sudah berbagai riset dilakukan dan menghasilkan berbagai pengetahuan level dunia.
Masyarakat Bajo diketahui, mampu menyelam dan bertahan di dalam laut selama 13 menit. Tepatnya, pada kedalaman laut 60-70 meter tanpa alat bantu napas atau oksigen.
Para peneliti menyatakan seiring perkembangan waktu membuat proses adaptasi dengan kondisi alam membuat orang-orang Bajo mampu mengembangkan keunggulan genetis yang terus diturunkan.
Saat manusia menyelam ke kedalaman laut, peningkatan tekanan membuat pembuluh darah paru-paru terisi dengan lebih banyak darah.
Pada kasus ekstrem, pembuluh bisa pecah dan menyebabkan kematian. Namun, selain dari adaptasi yang diwariskan secara genetis, itu bisa dicegah dengan latihan secara reguler.