Cocok Jadi Pengganti Nasi, Ini Perbedaan Ubi Cilembu dan Ubi Biasa
UBI cilembu dan ubi biasa sangat populer di Indonesia, kedua ubi ini bisa dijadikan pengganti nasi karena memiliki kandungan karbohidrat. Keduanya juga mungkin terlihat mirip, tetapi dua ubi ini memiliki tekstur yang berbeda.
Ubi Cilembu yang juga dikenal ubi madu berasal dari Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan, Sumedang, Jawa Barat.
Ubi Cilembu memiliki ciri khas yang berbeda dengan ubi lainnya, yaitu rasa manis alami seperti cairan madu. Selain itu, ubi cilembu memiliki tekstur yang lembut dan kaya akan nutrisi yang bagus untuk kesehatan tubuh.
(Foto: IG/@ubicilembu_mautik)
Menariknya, ubi cilembu hanya manis ketika ditanam di Sumedang saja. Menurut penelitian Agustina Monalisa Tangapo dari Institut Teknologi Bandung (ITB), rasa manis ubi cilembu dipengaruhi dua faktor yaitu keanekaragaman dan populasi mikrobiologi seperti rizosfer dan endofit.
Kedua faktor ini menjadi penyebab kenapa ubi cilembu hanya manis saat ditanam di tanah Sumedang ketimbang daerah lain.
Ubi cilembu memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Ubi cilembu biasanya diolah menjadi ubi bakar, keripik, tape, dodol, selai, saus, tepung, aneka kue, mie, dan sirup.
Lantas apa saja perbedaan ubi cilembu dengan ubi biasa? Yuk simak ulasan berikut yang dihimpun dari berbagai sumber.
(Foto: IG/@ubicilembu_mautik)
1. Perbedaan rasa manis
Ubi cilembu memiliki rasa lebih manis dibandingkan ubi biasa. Hal ini disebabkan kandungan yang terdapat pada ubi cilembu yaitu cairan seperti madu.
Meskipun memiliki kandungan gula yang tinggi, namun ubi cilembu tidak akan menaikkan kadar gula darah. Mengutip alodokter.com, ubi cilembu memiliki indeks glikemik sedang, sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes.
