Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sejarah Masjid Muhammad Cheng Hoo Surabaya, Destinasi Religi Bernuansa Tionghoa

Wiwie Heriyani , Jurnalis-Senin, 16 Oktober 2023 |09:03 WIB
Sejarah Masjid Muhammad Cheng Hoo Surabaya, Destinasi Religi Bernuansa Tionghoa
Masjid Muhammad Cheng Hoo, Surabaya, Jawa Timur (Foto: IG/@hamiqi)
A
A
A

WAKIL Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf), Angela Tanoesoedibjo baru-baru ini turut menghadiri peringatan 21 tahun berdirinya Masjid Muhammad Cheng Hoo Surabaya.

Pada momen tersebut, Angela juga turut hadir bersama Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo dan bacapres Partai Perindo, Ganjar Pranowo.

Hal itu terlihat dalam sebuah unggahan yang dibagikan Angela melalui akun Instagramnya. Dalam unggahan tersebut, Angela juga mengungkapkan, bahwa ia bertemu langsung dengan salah satu pendiri Masjid Cheng Hoo Surabaya, yang merupakan kerabat dekat mendiang kakeknya.

“Menghadiri peringatan 21 tahun berdirinya Masjid M. Cheng Hoo Surabaya bersama Bapak @ganjar pranowo dan Bapak @hary.tanoesoedibjo,” ujar Angela, melalui akun Instagramnya, @angelatanoesoedibjo, Minggu, (15/10/2023).

Hary Tanoesoedibjo bersama istri dan putrinya, Angela Tanoesoedibjo di Masjid Muhammad Cheng Hoo

(Foto: MPI)

“Dalam kesempatan ini bersua dengan salah satu sahabat almarhum kakek saya, salah seorang pendiri masjid, Bapak H.M.Y. Bambang Sujanto. Ternyata setelah sekian lama, baru kami diceritakan, kakek kami juga merupakan salah satu pendiri sebelum akhirnya beliau berpulang,” sambungnya.

Lantas, bagaimana sejarah dari Masjid Cheng Hoo Surabaya? Berikut ulasannya, seperti dikutip MNC Portal dari berbagai sumber;

Masjid Muhammad Cheng Hoo Surabaya merupakan masjid pertama di Indonesia yang menggunakan nama muslim Tionghoa dan menjadi simbol perdamaian umat beragama.

Nama masjid ini merupakan bentuk penghormatan pada Cheng Hoo, Laksamana asal Tiongkok yang merupakan seorang muslim.

Masjid Muhammad Chenghoo Surabaya

(Foto: IG/@denrief)

Dalam perjalanan di kawasan Asia Tenggara, Cheng Hoo bukan hanya berdagang dan menjalin persahabatan, juga menyebarkan agama Islam.

Pada abad ke-15 di masa Dinasti Ming (1368-1643) orang-orang Tionghoa dari Yunnan mulai berdatangan untuk menyebarkan agama Islam, terutama di Pulau Jawa.

Lalu, Laksamana Cheng Ho (Admiral Zhang Hee) atau yang lebih dikenal dengan Sam Poo Kong atau Pompu Awang pada tahun 1410 dan tahun 1416 dengan armada yang dipimpinnya mendarat di Pantai Simongan, Semarang.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement