TERDAPAT sejumlah alasan kenapa tidak boleh memetik bunga sakura di Jepang. Bulan Maret hingga April dianggap sebagai salah satu waktu terbaik untuk berlibur ke negara berjuluk 'Negeri Sakura' ini.
Pasalnya, di waktu tersebut warga Jepang tengah bersuka cita karena bunga sakura tengah mekar. Adapun salah satu tradisi yang sering dilakukan para warga lokal dan turis untuk menikmati sakura yakni Hanami.
Tidak ada banyak aturan mengenai Hanami, kecuali memetik bunga sakura. Lantas, kenapa tidak boleh memetik bunga sakura di Jepang? Mengutip laman Japan Talk dan beberapa sumber lain, berikut di antara 4 alasannya;
1. Mekar dalam waktu singkat
Perlu diketahui bahwa bunga sakura yang indah membutuhkan waktu sekitar satu hingga dua minggu untuk bisa mekar secara penuh. Bunga serta kelopak bunga sakura sangat rapuh dan juga halus.
(Foto: IG/@visitjapansg)
Karena itulah memetik atau menyentuh kelopak bunag sakura dilarang. Selain itu, Anda juga tidak boleh mematahakan, membengkokkan, atau memanjat pohon sakura karena akan merusaknya.
2. Berkaitan tradisi Buddhist di Jepang
Sudah sejak lama keindahan bunga sakura yang jatuh menjadi topik puisi serta lagu di Jepang. Selama itu pula bunga sakura menjadi lambang para prajurit samurai.
Kelopak sakura juga melambangkan cita-cita para samurai yang harus hidup dengah penuh semangat dan mati muda.
Sementara itu, tradisi Buddhist di Jepang menganggap kelopak bunga sakura yang jatuh melambangkan ketidak kekalan kehidupan.
(Foto: IG/@godive2000)
Sehingga kelopak bunga yang jatuh dianggap sebagai reinkarnasi dari jiwa para prajurit samurai yang gugur.
3. Bagian dari perayaan Hanami
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, mekarnya bunga sakura lekat dengan perayaan Hanami di mana orang-orang akan berkumpul dan piknik di bawah indahnya hunga sakura.
Karena keindahan sakura dinikmati oleh banyak orang maka dari itulah tidak boleh ada seorang pun yang memetik bunga tersebut.