Meat and Livestock Australia atau MLA Kembali mengadakan perjalanan bersama beberapa chef dari Amerika dan tiga negara Asia Tenggara, kali ini dari negara Thailand, Vietnam dan yang pastinya dari Indonesia.
Siapa yang tak kenal dengan Chef Stefu Santoso, beberapa kali menjabat sebagai President di ACP (Association Chef Profesional) dan sampai sekarang masih aktif di dunia kuliner.
Kali ini, tiga chef dari Asia dan empat chef dari Amerika terbang dari negaranya masing-masing ke Brisbane untuk melihat sendiri bagaimana para peternak sapi-sapi membesarkan sapi sampai proses pemotongan di rumah potong dan akhir nya diproduksi menjadi daging sapi yang berkualitas, halal, safety dan aman di konsumsi.
Pada acara Aussie Beef Mates kali ini, Chef Stefu menghadiri juga Darling Down Beef Battle yang terdiri atas dua kompetisi, yaitu:
Pada pertandingan pertama, lomba makan daging dengan tujuh chef mencoba 9 jenis daging dengan potongan daging sirloin (dimasak medium rare). Mereka mencicipi daging tanpa mengetahui asal atau merk, dengan pendamping hanya air putih, sliced apple, crackers spy yang tidak mempengaruhi rasa.
Penilaian terdiri atas beef flavour, intense of flavour, tenderness, dan liking. Pada pertandingan ini dimenangkan oleh Stockyard.
Sementara, pada pertandingan kedua, lomba makan daging mengundang 500 orang dari kalangan umum untuk mencoba 9 jenis daging dengan penilaian beef flavour, intense of flavour, tenderness, dan liking. Pemenang dari kompetisi kedua ini adalah Starnburg.
Negara Australia sebagai salah satu penghasil daging potong sapi yang terkenal dan terbesar. Oleh karena industrinya yang sangat besar, segi higienis menjadi prioritas utama.
Hal ini terlihat pada saat pelaksaan pemotongan hewan sapi, salah satu yang disaksikan oleh Chef Stefu (sebagai perwakilan Aussie Beef Mates dari Indonesia) daging atau kulit sapi setelah dipotong tak ada bercak darah. Bahkan pisau yang digunakan selalu melalui proses strerilisasi dengan cara merendam pisau di air panas setelah dan akan digunakan.
Melihat langsung proses halal slaughter sampai di kemas dalam box yang siap di kirim ke seluruh dunia. (Foto: dok MLA)
Selain segi higienis, aspek halal menjadi perhatian utama. Apalagi daging ini akan dikirim ke negara tujuan dengan mayoritas penduduk muslim yang tinggi, yaitu Indonesia.
Hal ini dijelaskan juga oleh Chef Stefu saat melihat tempat pemotongan sapi di Queensland, dimana sapi sebelum dipotong dipingsankan dan dalam waktu di bawah 30 detik sudah harus disembelih.
Cicipi Kelembutan Daging Sapi Australia di Privy Dharmawangsa
Keunggulan dan kelebihan daging sapi Australia diperkenalkan secara lebih mendalam di Aussie Beef Mates yang diselenggarakan oleh Meat and Livestock Australia (MLA) dan Trade and Investment Queensland di restoran Privy Dharmawangsa.
Dengan menyajikan daging steak 200+ grain fed yang dimasak dengan proses broiler, api atas dan suhu 1800, proses memasak steak ini banyak digunakan di Amerika. 200+ menunjukan bahwa sapi tersebut selama 200 hari mengkonsumsi biji-bijian organik.
Proses pemberian makan yang terukur serta alami dan menggunakan alat-alat canggih sehingga makanan sapi terkontrol dengan baik dan terjaga kebersihan. Promosi daging sapi OP Ribs di Privy ini dapat dinikmati dari 14 September – 14 Oktober 2023.
Chef Stefu. (Foto: dok MLA)
Untuk mendapatkan informasi terkini dan juga kegiatan apa saja yang dilakukan oleh Meat and Livestock Australia Bersama Aussie Beef mates dapat mengunjungi ke situs www.aussiebeeflamb.id. Dan juga juga follow Instagram nya di @aussiebeeflambid.
(Agustina Wulandari )