HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang menyerang sistem imunitas tubuh. Dengan kata lain, virus HIV akan menetap di dalam tubuh penderita seumur hidupnya.
Di Indonesia, penyebaran dan penularan virus ini banyak disebabkan karna hubungan intim yang tidak aman serta bergantian menggunakan jarum suntik yang tidak steril.
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dikutip melalui akun Instagramnya @kemenkes_ri, Selasa (19/9/2023), sebanyak 35 persen ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok lainnya.
Dampaknya sekitar 45 persen bayi yang lahir dari seorang ibu yang positif HIV kemungkinan besar akan lahir dengan HIV, dan sepanjang hidupnya akan menyandang status HIV positif.
Hal ini tentu sangat memprihatinkan, terlebih penularan dari ibu ke anak menyumbang sebersar 20-45 persen dari seluruh sumber penularan HIV.
Sedangkan untuk penyakit raja singa atau sifilis adalah Infeksi Menular Seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri. Penyebab sifilis dikarenakan adanya bakteri yang bernama Treponema pallidum. Cara paling umum penyebaran sifilis adalah melalui kontak dengan luka orang yang terinfeksi selama aktivitas seksual.
Dalam kurun waktu lima tahun ke belakang (2016-2022) terjadi peningkatan kasus sifilis hampir sebesar 70 persen dari 12.000 kasus menjadi hampir 21.000 kasus.
Penularan sifilis melalui ibu ke anak sebesar 69-80 persen dan berdampak akan terjadinya abortus, bayi lahir mati atau jika bayi tersebut akan lahir akan mengalami sifilis kongenital.
Namun, sangat di sayangkan dari lima juta kehamilan, hanya sebanyak 25 persen ibu yang mengecek kehamilannya. Hingga didapatkan 1,2 juta ibu yang sedang hamil ada sebanyak 5.590 ibu yang mengalami positif sifilis, 60 persen lainnya penderita sifilis tidak mendapatkan pengobatan karena adanya unsur malu.
Perilaku seks berisiko yang dilakukan oleh orangtua, sangat memungkinkan untuk berdampak kepada sang anak, bahkan dapat menimbulkan kecacatan atau kematian. Maka dari itu hindarilah perilaku seks beresiko, agar dapat melindungi masa depan anak.