Banyak Turis Batal Liburan ke Gunung Bromo, Okupansi Hotel Anjlok 80 Persen
KEBAKARAN Gunung Bromo, Jawa Timur akibat ulah pengunjung menyalakan flare, berdampak langsung pada anjloknya okupansi atau tingkat hunian hotel dan penginapan di sekitarnya.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya mengatakan bahwa okupansi hotel dan penginapan di sekitar Bromo menurun hingga 80 persen.
BACA JUGA:
“Tadi aku ngobrol dengan pelaku (perhotelan) itu benar angka-angka ini, tentu akan divalidasi dengan kejadiannya tapi memang benar terdampak,” ujar Nia Niscaya dalam The Weekly Brief with Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf, Jakarta, Senin (18/9/2023).
Nia menjelaskan dampak dari kebakaran itu banyak turis yang cancel perjalanan. Ada lima kelompok wisatawan dari Singapura dan Malaysia yang membatalkan liburannya ke Bromo.
Kebakaran savana di Gunung Bromo (MPI/Avirista)
“Packsnya bervariasi 5 sampai 15 orang dan dia (pelaku) coba menawarkan boleh enggak diganti ke Malang? Nggak mau, tetap mau dicancel sampai nunggu dibuka. Karena ini biasanya dia rangkaian dari Surabaya jalan darat ke Bromo, dari Bromo ke Malang, terus ke arah Ijen, memang sudah ada paket,” paparnya.
BACA JUGA:
Nia menambahkan para wisatawan ini menantikan Bromo dibuka. Namun pelaku wisata juga harus memastikan kapan Brimo dibuka saat kondisi sudah aman.
“Intinya kerugian satu pelaku aja kerasa, hotel kena, warung makan kena, homestay, atraksi kuda juga kerasa banget,” pungkasnya.
