Punya Kulit Sawo Matang, Ini Warna-Warna yang Bakal Jadi Tren Fashion di 2024
MASYARAKAT Indonesia memang cenderung memiliki kulit berwarna sawo matang . Nah, di 2024 ini akan ada beberapa warna yang akan menjadi tren bagi mereka yang memiliki kulit sawo matang.
Fashion Director sekaligus stylist Ajeng Dewi Swastiari mengatakan pemilik kulit sawo matang harus mewaspadai penggunaan warna coklat. Menurutnya, ada beberapa jenis warna coklat yang tidak cocok jika dipakai orang dengan kulit sawo matang. "Kalau sedikit lebih coklat tua hati-hati, kalau misalkan tidak cocok jangan dicoba" ucap Ajeng seperti dilansir dari Antara.
Ajeng mengatakan warna-warna seperti mustard, kuning pucat, oranye jenuh hingga tidak menonjol, dan coklat muda merupakan beberapa warna yang akan menjadi tren pada 2024-2025. Selain itu, kombinasi warna pastel dengan kombinasi warna biru navy dan warna solid juga akan sering muncul sehingga memberikan kesan maskulin dan feminim namun tetap bisa dipadupadankan.
Ajeng menyarankan bagi pemilik kulit sawo matang yang ingin mengenakan pakaian berwarna coklat agar tidak kusam, dapat menggunakan metode melihat kulit di bawah pergelangan tangan untuk menyesuaikannya. Inilah warna asli kulit yang disebut juga dengan undertone. Dengan cara ini, pakaian yang Anda kenakan akan lebih cocok dengan warna kulit Anda.
Selain itu, wanita yang gemar memakai pakaian monokromatik ini juga mengatakan, jangan memaksakan warna yang tidak sesuai dengan kepribadian. Sebab dalam memilih warna pakaian, Anda juga perlu merasakan “emosi” dari warna tersebut agar cocok saat dikenakan. "Rasakan 'vibes' nya, mau orang lain bilang bagus, kalau kamu merasa nggak cocok warnanya akan jelek kalau tubuh menolak," kata Ajeng.
Sementara bagi penyuka pakaian berwarna hitam, Ajeng berpesan untuk tidak merasa lelah saat memadukan kemeja dan celana di lemari karena dapat menciptakan tampilan berbeda meski hanya berwarna hitam atau putih. Di sisi lain, Ajeng mengatakan tren generasi Z juga sudah mulai berkembang di dunia fashion dan berkembang sangat pesat.
Memang generasi Z tidak takut untuk bereksperimen dengan banyak tren yang mereka kombinasikan dengan gaya subkultur dari negara lain, sehingga berkembang tren baru seperti gothic core dan K. Fairy core -Pop.
Stylist asal lini fesyen Mashiro & Co ini mengatakan, Generasi Z mampu menormalisasi dan menyederhanakan setiap tren yang ada, yang terkadang bisa menjadi kontroversi karena tidak ada batasan gender.
"Mereka justru memberikan warna evolusi tersendiri. Dari subkultur tahun 90an seperti Britney Spears dan boy band, diambil kembali sama Gen Z untuk di aplikasikan dengan core dan style yang berbeda," tutupnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)
