Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Uniknya Desa Terapung Terbesar di Afrika, Situs Warisan Dunia Berusia Ratusan Tahun

Kiki Oktaliani , Jurnalis-Kamis, 31 Agustus 2023 |07:00 WIB
Uniknya Desa Terapung Terbesar di Afrika, Situs Warisan Dunia Berusia Ratusan Tahun
Ganvie, desa terapung terbesar di Afrika yang terletak di Republik Benin. (Foto: Archdaily.com)
A
A
A

GANVIE merupakan desa terapung terbesar di Afrika yang jadi tujuan wisata. Kampung unik yang terletak dekat kota pelabuhan Cotonou, Republik Benin, negara kecil di Afrika bagian barat ini, masuk dalam situs warisan dunia UNESCO.

Desa Ganvie yang berada di tengah Danau Nokoué, terdiri sekitar 3.000 rumah panggung kayu berwarna-warni yang disusun di sekitar pulau buatan sejak abad ke-17.

Sebagian warga juga menggunakan bambu untuk material rumahnya dan harus diganti setiap tahunnya.

 BACA JUGA:

Rumah-rumah di danau ini biasanya berdiri selama 15 hingga 20 tahun, dan bahkan bisa lebih jika dilakukan perawatan rutin.

Mulanya, rumah-rumah masyarakat di danau ini terbuat dari lumpur yang menonjol beberapa meter di atas pemukaan air. Namun, seiring berjalannya waktu mereka membangun rumah apung yang kini menjadi ciri khas dari desa Ganvie.

 Ilustrasi

Ganvie, desa terapung di Benin (Wikipedia)

Tak hanya rumah, desa ini memiliki berbagai fasilitas yang terbilang cukup memadai mulai dari toko-toko untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, restoran, hingga hotel dan rumah sakit pun berdiri di atas air. Satu-satunya bangunan yang dibangun di atas tanah hanyalah sekolah.

 BACA JUGA:

Mengutip dari ArchDaily, arsitektur unik ini lahir dari sejarah suku Tofinu yang membangunnya sebagai tempat perlindungan dari perdagangan budak.

Kepercayaan Tofinu

Masyarakat di desa Ganvie terdiri dari suku Tofinu. Menurut keyakinan agama Tofinu, penyerangan terhadap orang-orang yang tinggal di air dapat menyebabkan hukuman dari dewa terhadap pelakunya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement