BANYAK orang ingin membuat penampilan mereka layaknya Barbie. Segala cara pun dilakukan, mulai dari membentuk tubuh, hingga membentuk wajah dengan tambahan-tambahan.
Biasanya, cara-cara yang dilakukan untuk melakukan modifikasi tubuh adalah dengan operasi plastik ataupun suntik botox. Bahkan, saking banyaknya orang yang melakukan transformasi ini, ada istilah Barbie Botox.
Istilah ini digunakan untuk penyuntikan agar mendapatkan leher Lebih Panjang dan terlihat seperti Boneka. Barbie Botox sebuah prosedur di mana botox disuntikkan ke dalam otot trapezius untuk membuat leher terlihat lebih panjang dan ramping.

Prosedur Barbie Botox pada awalnya dirancang sebagai cara untuk mengendurkan otot trapezius yang terlalu banyak bekerja, sehingga menyebabkan ketegangan pada leher yang menyakitkan dan bahkan migrain, tetapi efek sampingnya digunakan sebagai kosmetik.
Ketika neurotoksin disuntikkan ke dalam setiap otot trapezius di bagian bawah leher, maka akan memutus koneksi ke saraf, melumpuhkan otot untuk sementara waktu. Seiring waktu, hal ini menyebabkan otot trapezius menyusut, yang membuat leher orang tersebut terlihat lebih panjang dan ramping, seperti boneka plastik, sesuai dengan namanya.
"Ini berasal dari ide bahwa Anda akan terlihat lebih seperti Barbie ketika Anda melakukannya, yang menurut saya bukan hal yang buruk," kata influencer TikTok, Isabelle Lux, yang menjalani prosedur ini.
"Prosedur ini memanjangkan leher, merampingkan bahu, dan menciptakan tubuh yang sangat halus jika dilakukan dengan benar," tuturnya seperti dilansir dari Oddity Central.
Sebuah foto yang diposting oleh Lux beberapa waktu lalu menjadi viral, memulai tren Botox Barbie di TikTok. Meskipun membuat leher terlihat lebih ramping, tapi prosedur ini bukannya tanpa risiko, oleh karena itu perlu pertimbangan jika ingin melakukannya.
Menurutnya, operasi ini akan membuat rasa sakit dan kekakuan pada punggung dan bahunya. Selain itu, efek visual dari prosedur ini tidak terjadi dalam semalam. Dibutuhkan waktu dua minggu untuk melihat hasil yang nyata dan dua bulan untuk melihat efek penuhnya.
"Saya sebenarnya cukup takut. Sekali (Botox) masuk, tidak ada yang bisa Anda lakukan untuk membalikkannya. Saya pikir Anda harus pergi ke dokter bedah atau dokter medis, jika Anda tidak dapat melakukannya di tempat yang tepat. Menurut saya itu tidak sepadan," katanya.
Jumlah botox yang disuntikkan ke dalam otot trapezius tergantung pada ukuran otot, tetapi biasanya bervariasi antara 40 dan 75 unit neurotoksin. Efeknya biasanya bertahan antara empat dan enam bulan.
Biaya prosedur tergantung pada jumlah botox yang dibutuhkan oleh pasien, dengan harga mulai dari sekitar USD200 atau Rp3 jutaan untuk 20 unit neurotoxin. Dalam kasus Isabelle Lux, biaya perawatannya dilaporkan mencapai USD1.200 atau sekira Rp18,3 juta.
(Martin Bagya Kertiyasa)