HARIMAU sumatera dan badak sumatera merupakan satwa endemik Pulau Sumatera yang terancam punah. Populasinya terus menyusut akibat perburuan liar, pembalakan hutan, dan pembukaan lahan untuk perkebunan yang membuat habitat asli mereka makin mengecil.
Yayasan Badak Indonesia (YABI) memperkirakan bahwa populasi badak sumatera hanya tersisa 80 individu di dunia. Sementara lembaga konservasi WWF menyebutkan populasi harimau sumatera hanya tinggal 400 individu lagi di alam liar.
Berikut fakta-fakta menarik harimau sumatera dan badak sumatera, dirangkum dari beberapa sumber :
Harimau Sumatera
1. Proses Berkembang biak
Harimau sumatera memiliki masa waktu khusus untuk proses pembuahan, biasanya terjadi pada Juli hingga Agustus. Dalam jangka waktu 104 – 106 hari saja, spesies ini dapat mengandung sebanyak 3 hingga 5 ekor calon bayi harimau. Waktu kehamilan harimau ini lebih cepat dibandingkan gajah dan badak.
2. Cakar yang Kuat
Harimau mempunyai cakar yang dapat menghancurkan mangsanya, bahkan mampu untuk menghancurkan tengkorak beruang. Selain itu kucing besar ini dalam sekali lompatan juga bisa melompat hingga ketinggian 5 meter.

Harimau sumatera (WWF)
3. Air Liur sebagai Antiseptik
Harimau, memiliki air liur yang bermanfaat untuk menyembuhkan luka karena terdapat antiseptik di dalamnya. Bahkan, air liur harimau ini dapat menyembuhkan dirinya sendiri jika terdapat luka-luka.
4. Masa Hidup
Harimau sumatera merupakan jenis fauna yang telah hidup selama jutaan tahun, dikutip dari rimbakita.com. Hal ini didukung karena penemuan hasil fosil yang telah berumur 2 juta tahun silam.
5. Penglihatan Tajam
Harimau memiliki penglihatan yang sangat baik. Bahkan, penglihatan yang dimiliki oleh harimau lebih tajam, dibandingkan dengan penglihatan yang dimiliki oleh manusia.
Badak Sumatera
1. Proses Berkembang biak
Dikutip dari rimbakita.com, badak sumatera memerlukan waktu selama 15 hingga setahun untuk proses kehamilan.

Badak sumatera (Save The Rhino International
Hal ini dikarenakan badak memiliki pola hidup soliter dan kemampuan dalam bereproduksi yang dimiliki cukup rendah, sehingga populasi badak sumatera ini terancam punah.