“Rata-rata Indonesia Timur itu motif-motif coraknya itu sangat unik. Selain karena warna alamnya, keragaman motifnya itu agak sedikit seperti bisa dikatakan ada primitif desainnya,” terangnya.
“Jadi desain-desain kuno yang seperti ada corak-corak binatang, cicak, komodo, lalu ada sapi, ada macem-macem banget yang dipresent itu lebih tradisional banget,” lanjut Mel lagi.
Mel Ahyar lantas memperlihatkan outfit yang dikenakanannya untuk menjelaskan penerapan motif dan pewarna alam dalam tenun khas Indonesia Timur. Terlihat ada banyak warna alam dan juga motif yang bercorak seperti ini, seperti motif ikan, tapi geometris.
(Foto:MPI/ Wiwie)
Karakter selanjutnya yang menurutnya ada pada tenun khas Indonesia Timur adalah bahan-bahannya yang cenderung kaku. Sehingga, menciptakan sebuah karya busana dari kain tenun Indonesia terbilang sulit.
“Selain warna-warna alam juga Indonesia Timur itu karakter bahannya itu rata-rata kaku ya. Awalnya mungkin karena dari Indonesia Timur karena dia bahannya kaku banget memang layaknya itu dipake sebagai bawahan, rok, atau dipakai sebagai kemben gitu,” paparnya.
Inilah yang sedikit banyak menjadi pembeda, membedakan tenunnya daripada tenun-tenun yang ada di Sumatera sama di Jawa yang kebanyakan besar menggunakan sutera.