MINUMAN manis menjadi favorit banyak orang. Tak heran jika saat ini banyak sekali aneka minuman manis yang dijual di pasaran.
Namun, tahukah Anda bahwa kebiasaan mengonsumsi minuman manis dapat memiliki dampak buruk pada kesehatan Anda?
Berikut adalah lima alasan mengapa kamu sebaiknya menghindari minuman manis, dikutip dari Healthline, Senin (14/8/2023).
1. Sejumlah Besar Gula Diubah Menjadi Lemak di Hati
Minuman manis merupakan cara termudah untuk mengkonsumsi fruktosa dalam jumlah yang berlebihan. Glukosa dapat dimetabolisme oleh setiap sel di tubuh Anda, sedangkan fruktosa hanya dapat dimetabolisme oleh satu organ hati.
Saat Anda mengonsumsi terlalu banyak, hati Anda menjadi kelebihan beban dan mengubah fruktosa menjadi lemak. Sebagian lemak dikirim keluar sebagai trigliserida darah, sementara sebagian lagi tetap berada di hati. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan penyakit hati.
2. Gula Secara Drastis Meningkatkan Penumpukan Lemak pada Perut
Asupan gula yang tinggi dikaitkan dengan penambahan berat badan. Secara khusus, fruktosa dikaitkan dengan peningkatan signifikan lemak berbahaya di sekitar perut dan organ manusia. Dikenal sebagai lemak visceral atau lemak perut.
Lemak perut yang berlebihan dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
3. Soda Manis Tidak Mengandung Nutrisi Esensial hanya Gula
Soda manis hampir tidak mengandung nutrisi penting tidak ada vitamin, tidak ada mineral, dan tidak ada serat. Kandungan tersebut tidak menambahkan apa pun ke dalam diet Anda kecuali gula tambahan dalam jumlah berlebihan dan kalori yang tidak perlu.
4. Memiliki Risiko Kanker Lebih Tinggi
Kanker cenderung berjalan seiring dengan penyakit kronis lainnya seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung. Untuk alasan ini, tidak mengherankan jika minuman manis sering dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker.
Sebuah penelitian pada lebih dari 60.000 orang dewasa menemukan bahwa mereka yang minum dua atau lebih soda manis per minggu 87 persen lebih mungkin terkena kanker pankreas daripada mereka yang tidak minum soda atau minuman manis.
5. Konsumsi Gula Berhubungan dengan Peningkatan Risiko Demensia
Demensia adalah istilah kolektif untuk penurunan fungsi otak pada orang dewasa yang lebih tua. Bentuk yang paling umum adalah penyakit Alzheimer. Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan gula darah secara bertahap sangat terkait dengan peningkatan risiko demensia.
Dengan kata lain, semakin tinggi gula darah Anda, semakin tinggi pula risiko demensia yang dimiliki. Sebab minuman yang dimaniskan dengan gula menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, masuk akal jika minuman tersebut dapat meningkatkan risiko demensia.
(Leonardus Selwyn)