"Melalui pemeriksaan Prostate Health Index ini, diharapkan dapat memberi angin segar kepada pasien dan juga kami sebagai dokter klinisi terutama pada pasien dengan hasil skrining PSA total berada di angka 4-10 ng/mL,” tambahnya.
Prof. Dr. dr. Tonny Loho, DMM, SpPK(K) Dokter Spesialis Patologi Klinik RS Grha Kedoya menambahkan, dari sisi laboratorium bahwa pemeriksaan Prostate Health Index tetap menggunakan hasil dari PSA Total, free PSA, dan satu isoform baru dari PSA, yaitu [-2]proPSA atau dikenal dengan p2PSA, dimana ketiganya dikombinasikan dalam suatu formula baru untuk menghasilkan skor tunggal yang dapat digunakan sebagai bantuan dalam penentuan keputusan klinis.
“Rumus dari PHI ini adalah ([-2]proPSA/freePSA)xPSA, pria dengan hasil PSA total dan p2PSA tinggi, serta hasil free PSA rendah akan cenderung memiliki risiko kanker prostat lebih besar,” katanya.
(Dyah Ratna Meta Novia)