TAMAN Safari Indonesia (TSI), berencana akan melakukan pelepasliaran 6 ekor komodo di Cagar Alam Wae Wuul, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada September 2023 mendatang.
VP of Media and Event TSI, Alexander Zulkarnain mengatakan, pelepasliaran komodo di Cagar Alam War Wuul ini sebagai upaya penambahan populasi hewan endemik tersebut. Di mana saat ini keberadaan kadal raksasa itu diduga jumlahnya kian menurun.
"Rencana bulan September, pelepasliaran di Cagar Alam Wae Wuul, untuk penambahan populasi di sana. Dari luasan cagar alam 14.000 hektare, terlihat di kamera trap hanya 18 ekor saja," katanya kepada MNC Portal di Taman Safari Indonesia, Cisarua Bogor, Jawa Barat.
Komodo (Foto: Instagram/@tatonge)
Alex menjelaskan, 6 ekor komodo yang akan dilepas dari TSI ke Cagar Alam Wae Wuul. Kemudian rata-rata usianya adalah 2 tahun dan semua berjenis kelamin jantan.
Dalam pelepasliaran komodo tersebut, pihaknya bersama Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Timur (BBKSDA NTT) akan terus ikut memantau perkembangannya.
Di mana perawatan hewan ini cukup rentan karena berpengaruh terhadap populasinya yang harus benar-benar dijaga, guna mencegah kepunahan.
"Untuk 4 tahun ke depan ada monitoring dan evaluasi dengan GPS, monitoring dilakukan bersama antara Taman Safari Indonesia, BKSDANTT ," terangnya.
Lebih lanjut, saat ini jumlah komodo yang berada di kawasan konservasi TSI keseluruhannya adalah 66 ekor. Dalam perawatannya, pihak Taman Safari Indonesia bekerja sama dengan stakeholder, yang mana turut menjaga keberlangsungan populasi komodo di Indonesia.
(Rizka Diputra)