7 Keluarga Old Money di Indonesia, Tidak Suka Pamer Kekayaan
KELUARGA old money di Indonesia ada begitu banyak. Mereka cukup menyita perhatian publik degan gaya hidupnya pula.
Old money merupakan istilah yang disematkan pada kekayaan atau warisan yang diberikan secara turun temurun dalam sebuah keluarga.
Di Indonesia, istilah old money tidak serta merta menyatu pada diri pengusaha. Ada pula para artis yang memang menjadi old money Indonesia.
Merangkum berbagai sumber, Jumat (4/8/2023), berikut keluarga old money di Indonesia.
Keluarga old money di Indonesia
Old Money adalah sebuah istilah yang merujuk kepada kekayaan atau warisan yang diberikan secara turun-temurun dalam sebuah keluarga.
1. Hartono
Keluarga old money di Indonesia pertama masih disematkan pada keluarga Hartono. Pasalnya, keluarga pemilik Djarum ini memiliki kekayaan sekitar Rp170 triliun.
Keluarga Hartono terdiri dari Robert Budi Hartono yang merupakan anak kedua dari pendiri perusahaan Djarum, yaitu Oei Wie Gwan. Kakaknya bernama Michael Bambang Hartono alias Oei Hwie Siang.
Selain Djarum, Robert dan Michael adalah pemegang saham terbesar di Bank Central Asia (BCA). Mereka berdua melalui Farindo Holding Ltd menguasai 51 persen saham BCA.
2. Lohia
Sri Prakash Lohia merupakan anak pengusaha keturunan India bernama Mohan Lal Lohia. Dia mulai menetap di Indonesia sejak 1973.
Dua tahun setelahnya, tepatnya pada 1975, keluarga ini mendirikan perusahaan bernama Indorama yang kemudian berkembang ke beberapa sektor lain seperti petrokimia.
Saat Mohan berumur 60 tahun, dia berpikir untuk mengepakkan sayap bisnis ke negara lain. Akhirnya dia meminta anak-anaknya untuk menjalankan perusahaan di India, juga Thailand.
Sementara Mohan menjalankan Indorama Ventures, produsen petrokimia yang besar. Kekayaannya kini mencapai Rp72 triliun.
3. Indra Priawan
Suami Nikita Willy, Indra Priawan digadang-gadang menjadi keluarga old money di Indonesia.
Dia merupakan cucu pendiri PT Blue Bird Tbk, Fatimah Djokosoetono. Itu artinya, Indra Priawan merupakan generasi ketiga pemilik Blue Bird. Pada 31 Januari 2022, Indra Priawan tercatat sebagai pemilik 5,8 persen atau 145.744.700 saham Blue Bird.
