10 Penyebab Sering Buang Air Kecil dan Cara Mengatasinya
BERIKUT ini 10 penyebab sering buang air kecil dan cara mengatasinya akan Anda ketahui pada artikel ini. Buang air kecil merupakan mekanisme alami tubuh untuk membuang cairan limbah seperti asam urat, urea, hingga racun.
Melansir Cleveland Clinic, manusia buang air kecil sebanyak tujuh hingga delapan kali dalam sehari.
Berikut 10 penyebab sering buang air kecil seperti dinukil GoodRx Health, Kamis (3/8/2023):
1. Terlalu Banyak Minum
Minum terlalu banyak air akan membuat tubuh merasa ingin sering buang air kecil. Selain itu, minuman beralkohol dan berkafein tinggi juga berpengaruh pada frekuensi buang air kecil.
2. Sembelit
Sembelit juga berpengaruh pada frekuensi buang air kecil. Sembelit atau jarang buang air besar akan membuat rektum membengkak dengan tinja dan mendorong kandung kemih. Rektum yang membesar membuat membuat kandung kemih kekurangan ruang untuk diisi oleh urin sehingga akan membuat sering buang air kecil.
3. Kandung Kemih Terlalu Aktif
Overactive bladder atau kandung kemih terlalu aktif akan membuat otot kandung kemih berkontraksi secara tiba-tiba. Akibatnya, anda akan merasa untuk segera buang air kecil.
4. Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih menjadi penyebab yang paling umum terjadi. Apabila saluran kemih terkena infeksi, secara otomatis frekuensi buang air kecil meningkat.
5. Diabetes
Diabetes juga merupakan penyebab umum seseorang sering buang air kecil. Pada kondisi ini, tubuh kekurangan insulin yang menyebabkan peningkatan kadar gula darah hingga menjadi komplikasi ke ginjal dan lainnya.
6. Hamil
Kehamilan juga menjadi penyebab seseorang sering buang air kecil. Biasanya, hal ini terjadi karena memasuki awal kehamilan terjadi perubahan hormon yang menyebabkan sering buang air kecil.
7. Apendisitis
Apendisitis terjadi saat tinja dan kotoran lainnya terhambat di usus buntu yang kemudian membuatnya membengkak. Akibat terjadi di usus buntu, maka pembengkakan dapat mengiritasi ureter atau kandung kemih. Hal inilah yang kemudian meningkatkan frekuensi buang air kecil.
8. Pengaruh Obat-Obatan
Efek samping dari beberapa obat-obatan juga meningkatkan frekuensi buang air kecil. Contohnya adalah obat-obat diuretik.
9. Fibroid
Fibroid adalah pertumbuhan sel yang dapat terjadi di bagian dalam maupun luar rahim. Saat fibroid ini tumbuh besar, rahim akan menekan kandung kemih dan menyebabkan frekuensi buang air kecil meningkat.
10. Pembesaran Prostat
Pembesaran prostat atau Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) adalah keadaan saat kelenjar prostat mengembang terlalu besar. Saat ini terjadi, tubuh akan kesulitan untuk mengosongkan kandung kemih. Akibatnya, frekuensi buang air kecil akan meningkat.
Sementara itu, untuk mencegah gangguan buang air kecil yang terlalu sering, dapat dengan makan makanan seimbang dan menjaga pola hidup sehat.
Dengan kata lain, perlu mengontrol pola makan seperti membatasi alkohol, kafein, serta makanan yang dapat mengiritasi kandung kemih seperti coklat, makanan pedas, hingga makanan dengan pemanis buatan.
Selain itu, untuk mengatasi sering buang air kecil secara mandiri, anda juga dapat melakukan latihan kegel. Untuk hasil terbaik, lakukan senam kegel 10–20 kali per set, tiga kali sehari, minimal selama 4–8 minggu.
Melakukan pelatihan kandung kemih, yakni latihan yang berfungsi untuk menahan buang air kecil lebih lama, seperti disitat Medical News Today.
Sering buang air kecil pada dasarnya dapat bertaraf ringan hingga serius. Biasanya hal ini juga hanya bersifat sementara yang dapat diobati.
Namun apabila frekuensi buang air kecil sudah jauh terlalu sering, muncul gejala lain seperti demam muntah, nyeri punggung bawah dan samping, terdapat darah dalam urin, hingga keputihan, maka segera menemui dokter untuk mendapat penanganan.
(RIN)
(Rani Hardjanti)
