Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

4 Mikronutrien yang Harus Dikonsumsi Ibu Sebelum Menjalani Program Bayi Tabung

Syifa Fauziah , Jurnalis-Selasa, 01 Agustus 2023 |10:52 WIB
 4 Mikronutrien yang Harus Dikonsumsi Ibu Sebelum Menjalani Program Bayi Tabung
Bayi tabung (Foto: Istock)
A
A
A

BAYI tabung merupakan program yang dilakukan pada pada pasangan dengan gangguan kesuburan. Caranya dengan mempertemukan sperma dan sel telur di luar tubuh manusia.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan, keberhasilan program bayi tabung kurang lebih 40% sampai 50% pada usia pasien perempuan di bawah 35 tahun. Berdasarkan data perhimpunan bayi tabung Indonesia, keberhasilan program ini secara umum mencapai 29,4%, di mana 1 dari 3 pasangan yang menjalani program ini didapati hamil.

 bayi tabung

Tentunya banyak hal yang harus dipersiapkan pasangan agar peluang keberhasilan bayi tabung meningkat. Pakar fertilitas dan bayi tabung Indonesia sekaligus Founder Smart IVF, Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG menjelaskan hal yang harus dipersiapkan jelang program bayi tabung adalah dengan pemeriksaan kesehatan seperti kualitas sperma dan kualitas sel telur.

Pasalnya, banyak kasus program bayi tabung gagal, salah satunya karena embrio tidak menempel ke dinding rahim. Padahal ketika embrio menempel ke dinding rahim bisa berkembang menjadi janin.

Untuk itu, Prof Budi menyarankan agar memenuhi asupan gizi yang tepat agar program bayi tabung mendapatkan hasil yang diinginkan.

"Minimal 2 bulan sebelum program (bayi tabung). Suplementasi, multiple micronutrien, sebuah studi menunjukan, embrio yang mendapatkan multiple mikronutrien, 60 hari sebelum dia program, itu jauh lebih baik kualitas (rahim)nya," papar Prof. Budi.

Lantas apa saja sih mikronutrien yang harus dikonsumsi ibu sebelum menjalani bayi tabung?

Berikut rangkumannya dari Forbes,

1. Vitamin D

Seperti kita tahu vitamin D memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan tulang dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Ternyata vitamin D juga dapat membantu meningkatkan kesuburan lho.

Sebuah penelitian kecil di Fertility and Sterility menemukan bahwa wanita dengan kadar vitamin D yang rendah lebih kecil kemungkinannya untuk hamil dibandingkan dengan mereka yang memiliki kadar normal. Selain itu, meta-analisis 2022 baru menemukan bahwa kekurangan dan kekurangan vitamin D berhubungan dengan keguguran.

Karena vitamin D ditemukan secara alami di beberapa sumber makanan dan biasanya diperoleh melalui paparan sinar matahari, suplementasi dapat direkomendasikan untuk mereka yang berisiko mengalami defisiensi.

 BACA JUGA:

2. Asam folat

Asam folat adalah vitamin B yang sering ditemukan dalam suplemen prenatal dan makanan. Menariknya, asam folat juga terbukti meningkatkan kemungkinan pembuahan, terutama pada wanita dengan siklus tidak teratur.

Seorang ahli endokrin reproduksi di Integris Bennett Fertility Institute di Oklahoma City, Eli Reshef, M.D. merekomendasikan suplementasi asam folat sebelum dan selama kehamilan untuk mencegah cacat tabung saraf.

"Konsumsi suplemen prenatal yang mengandung setidaknya 800 miligram asam folat untuk mendukung kesuburan," ujar Reshef.

Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mencatat bahwa wanita usia subur harus mendapatkan setidaknya 400 mikrogram folat per hari. Asam folat bisa didapatkan dari suplemen atau makanan seperti sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

 BACA JUGA:

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement