PERHELATAN Jakarta Fashion and Food Festival (JF3) menampilkan banyak koleksi dari para desainer mode berbakat, bukan hanya para desainer lokal tapi juga para desainer dari luar negeri.
Koleksi para desainer mode dari luar negeri ini, ditampilkan lewat pertunjukkan PINTU Incubator, yang menghadirkan koleksi dari tujuh desainer asal Perancis. PINTU Incubator sendiri merupakan program hasil kolaborasi dari JF3, LAKON Indonesia, dan Kedutaan Besar Prancis melalui Institut Francais d’Indonesie (IFI).
Program kolaborasi ini diketahui bertujuan untuk membuka peluang bagi entrepreneur muda di industri fesyen agar mampu mengembangkan bisnis ke pasar global. Founder of LAKON Indonesia sekaligus inisiator PINTU Incubator, Thresia Mareta, mengatakan program ini dapat banyak apresiasi dari berbagai pihak.
“Melalui kolaborasi ini, kita akan punya kesempatan menjalin kerjasama untuk mendorong Indonesia menjadi bagian dari ekosistem global sehingga dapat membuka peluang yang lebih besar bagi banyak pelaku secara luas,” ujarnya.
Sementara itu, Chairman JF3, Soegianto Nagaria menjelaskan program PINTU Incubator berfokus pada pengembangan bisnis dan kreatif muda Indonesia. Melalui program ini, brand lokal Indonesia akan juga punya kesempatan memperluas wawasan akan pasar mode global.
“Di saat bersamaan juga kita bisa saling mempromosikan karya dan sekaligus memperkenalkan pengrajin, pelaku UMKM mode Indonesia kepada para pelaku mode dari Perancis,” ungkapnya.
Lantas seperti apa yah koleksi dari 7 desainer asal Prancis ini? Berikut rangkuman singkatnya.
1. Alphonse Maitrepierre
Alphonse menghadirkan koleksi bertajuk ‘The Maitrepierre’ Autumn-Winter 2023/2024. Koleksi tersebut terinspirasi kepercayaan Shinto yang disebut 'Shishi-Gami', tentang pertanyaan atas hubungan antara manusia dan alam.
(Foto:Instagram @jf3_info)
Pemenang Emerging Talent Award of the Grand Prix de la Création de la Ville de Paris 2021 itu juga menggunakan bahan sisa sehingga koleksinya ramah lingkungan.
BACA JUGA:
2. Jonathan Canuti
Jonathan mempresentasikan koleksi eksklusif bertemakan '5' yang bercerita tentang perayaan 5 tahun brand Studio Clandestin. Jonathan menggunakan bahan daur ulang yang bekerjasama dengan platform yang mengumpulkan dan menjual sisa stok kain dari LVMH Group. Founder Studio Clandestin ini juga menyebut koleksi yang dihadirkan sangat terbatas dan hanya memproduksi lima potong dan setiap koleksi loh!
BACA JUGA:

(Foto:Instagram @jf3_info)
3. Joshua Cannone: Di JF3 kali ini Joshua mengusung koleksi bertema ‘Stems’ yang terinspirasi dari ekonomi kapitalis yang diperoleh dari pengalamannya ketika berada di Lower East Side, New York. Menggunakan simbolisme kota ini, ia memakai pendekatan dialektika dan siluet-siluet surealis dalam menciptakan koleksinya.
4. Juliette Pasquier: Juliette Pasquier mempresentasikan koleksi bertema ‘8:15AM’. Koleksi tersebut menceritakan tentang perasaan kehilangan serta upaya untuk mempertahankan kenangan berharga dengan ayahnya di pagi hari. Melalui teknik draping, koleksi ini menangkap jejak kenangan dan mengekspresikannya melalui karya-karya kreatif.
5. Lucie Brochard: Mengusung koleksi ‘World Cruise’ di JF3 beberapa waktu lalu yang terinspirasi dari pantai Mediterania. Koleksi rancangan yang menampilkan palet warna yang salah satunya terinspirasi dari laut dalam, seperti biru laut hingga khaki. Lucie ingin melakukan perjalanan melintasi waktu dan lanskap dengan nuansa hangat dan iklim kering.
(Foto:Instagram @jf3_info)
6. Martial Charasse: Lewat JF3, Martial mempresentasikan koleksi rancangannya yang identik dengan ciri khas gaya uniknya melalui potongan-potongan rumit, dan bahan-bahan inovatif. Terinspirasi oleh mode tahun 1960-an dan masa kecilnya di pedesaan, Martial memadukan desainnya dengan kepekaan terhadap bahan, warna, dan alam.
7. Mossi Traore: Mossi kali ini menghadirkan koleksi bertajuk ‘Mossi X Indonesia’, yang diketahui identik dengan signature style yang mengambil inspirasi dari keragaman budaya. Rancangan di koleksi ini dibuat menggunakan teknik draping, cutting, serta asimetri dengan tetap memperhatikan kualitas material bahan.
(Rizky Pradita Ananda)