ABORIGIN merupakan etnis pertama yang menduduki Australia. Namun, nasib mereka sangat miris karena justru terpinggirkan di negerinya sendiri. Invasi warga kulit putih dari Eropa beberapa abad lalu membuat orang-orang Aborigin jadi korban. Mereka banyak yang dibunuh dan sisanya dikucilkan.
Sekarang Australia dikuasai oleh ras kulit putih. Masyarakat Aborigin sebagai penduduk aslinya masih ada, hanya saja mereka seperti sudah kehilangan budayanya.
Mereka hidup dalam kekuasaan ras pendatang yang menguasai panggung politik, ekonomi, militer hingga budaya Australia.
BACA JUGA:
Mengutip dari National Geographic, orang Aborigin terbagi menjadi dua kelompok. Pertama, aborigin yang berkerabat dengan mereka yang telah tinggal di Australia saat Inggris menjajah pulau tersebut di tahun 1788.
Kedua, penduduk Pulau Selat Torres yang diturunkan dari penduduk kepulauan Selat Torres dan sekelompok pulau yang merupakan bagian dari Queensland modern yakni Australia.
Sejarah dan Asal-usul Suku Aborigin
Studi genetik dari geno 111 orang Aborigin Australia pernah dilakukan tahun 2007 lalu. Hasilnya, ditemukan suku Aborigin Australia masih berkaitan dengan nenek moyang yang sama, anggota populasi berbeda yang muncul di daratan 50.000 tahun lalu.
BACA JUGA:
Orang-orang di masa lampau ini diduga bermigrasi dari Asia ke Australia Utara menggunakan perahu primitif. Berdasarkan teori yang dipercaya saat ini, para migran keluar dari Afrika sejak 70.000 tahun lalu.
Kegiatan perpindahan inipun membuat orang Aborigin Australia adalah populasi manusia tertua yang ada di luar Afrika.
Masa Penjajahan Inggris hingga Kini
Pada masa penjajahan Inggris di Australia tahun 1788 silam, sudah banyak orang Aborigin tinggal sana. Namun, Inggris pun merebut tanah Aborigin.Perlawanan sempat ditunjukan, tapi sekitar 20.000 penduduk asli tewas dalam konflik kekerasan.
Masuk pada tahun 1910 hingga 1970, muncul lah kebijakan asimilasi pemerintah. Ini menyebabkan 10 dan 33 persen anak Aborigin terpaksa dipindahkan dari rumah asli mereka ke institusi dan keluarga angkat. Mereka juga sampai dilarang berbicara dengan bahasa asli.

Bertahun-tahun berlalu, Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd di tahun 2008 meminta maaf atas tindakan tersebut terhadap Aborigin. Australia kemudian mengurangi kesenjangan sosial antara Aborigin dan non pribumi Australia.
Setidaknya, ada sekitar tiga persen populasi Australia yang mewarisi suku aborigin. Masyarakat aborigin hingga kini pun terus mempertahankan budaya kuno, hingga memperjuangkan pengakuan dan restitusi dari pemerintah Australia
(Salman Mardira)