VITILIGO merupakan kelainan pada kulit yang menyebabkan kulit belang. Biasanya, vitiligo terjadi lantaran adanya perbedaan pigmen dalam tubuh yang membuat warna kulit pun berbeda.
Tapi, baru-baru ini seorang perempuan mengidap penyakit vitiligo viral di media sosial. Sebab dia menderita penyakit itu bukan sejak lahir, melainkan setelah konsumsi suplemen anti aging.
Ya, dia bernama Salma Suka Kyana. Melalui postingannya di TikTok, perempuan yang berprofesi sebagai dokter itu menceritakan kisah awal dirinya mengalami vitiligo.
“Jadi dulu pada tahun 2019 aku konsumsi sebuah suplemen yang dijual MLM. Aku bukan dapet dari dokter, apotek, atau perawat, tapi dari orang biasa yang jadi sales agen MLM. Dan kebetulan sales itu temenku sendiri,” ujar Salma seperti dikutip dari akun TikToknya @salmakyn, Sabtu (15/7/2023).
Salma mengatakan dirinya tak menyangka suplemen itu bisa membuatnya mengalami vitiligo. “Karena isinya (kandungan) bener-bener herbal, nama-nama ekstrak tumbuhan. Bukan kayak vitamin dan lain-lain,” tambahnya.
Dalam postingan itu, Salma pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak konsumsi suplemen atau vitamin sembarangan. Sebaiknya tanyakan terlebih dahulu ke tenaga medis.
“Jangan mau deh apa-apa lo minum dari orang yang nawarin juga bukan tenaga medis. Mereka nggak tau sama sekali ilmunya, interaksi obat kayak gimana, terus kalau ada efek samping mereka nggak bisa tanggung jawab,” tuturnya.
Video tersebut sudah ditonton 8,4 juta akun, mendapat 216,5 ribu likes, dan ribuan komentar dari netizen. Tidak sedikit dari mereka yang penasran mengenai penyakit tersebut.
Apa itu vitiligo? Dilansir dari Cleveland Clinic, vitiligo adalah kondisi dimana kulit mengalami perubahan warna karena kehilangan pigmen. Orang yang mengalami kondisi ini akan memiliki warna kulit lebih putih dari kulit biasanya.
Area kulit yang kehilangan pigmen disebut makula. Makula berupa bercak yang besarnya 1 meter atau lebih. Kondisi tersebut terjadi ketika sistem kekebalan tubuh merusak melanosit, yakni pigmen di dalam kulit.
Vitiligo sendiri bisa dialami oleh siapa saja dari berbagai ras dan jenis kelamin. Vitiligo terjadi pada lebih dari 1% populasi di seluruh dunia. Seseorang yang berisiko terkena vitiligo biasanya memiliki kondisi autoimun tertentu seperti, anemia, diabetes, lupus, penyakit addison, hingga tiroid.
Munculnya vitiligo dimulai dengan beberapa makula atau bercak putih kecil yang secara bertahap dapat menyebar ke seluruh tubuh. Vitiligo biasanya dimulai di tangan, lengan bawah, kaki, dan wajah, tetapi dapat berkembang di bagian tubuh mana pun, termasuk selaput lendir (lapisan lembab di mulut, hidung, alat kelamin, dan area dubur), mata, dan telinga bagian dalam.
Sementara itu, gejala vitiligo ditandai dengan bercak putih di beberapa area kulit. Gejalanya ringan, namun beberapa orang dengan vitiligo mengalami kulit gatal sebelum depigmentasi dimulai.
Untuk perawatan dari vitiligo sendiri sebenarnya tidak ada. Sebab kondisi ini tidak berbahaya dan hanya bersifat kosmetik. Namun perawatan yang bisa dilakukan seperti terapi cahaya, obat-obatan, terapi depogmentasi, hingga operasi.
(Martin Bagya Kertiyasa)