PENDERITA vitiligo bisa mengalami psikososial seperti stres, kecemasan, hingga depresi karena mendapat stigma tertentu. Sebab bercak putih di kulit dirasa mengganggu penampilan dan membuat mereka kehilangan kepercayaan diri.
Ketua Kelompok Staf Medis (KSM) Dermatologi dan Venereologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr. Hanny Nilasari. SpKK (K) mengatakan, untuk itu dibutuhkan support atau dukungan dari keluarga, lingkungan eksternal seperti teman-teman, dan orang-orang terdekatnya.

Menurut Dokter Hanny, banyak orang memiliki persepsi yang salah, menganggap bahwa ini adalah penyakit menular bahkan penyakit kutukan.
Dokter Hanny mengatakan, pasien vitiligo baiknya diberikan support mental, dan pengobatannya akan jauh lebih baik pada kesehatannya.