Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Inspiratif Christian Saputra Merintis Usaha Batik dari Nol hingga Punya Butik Sendiri

Tim Okezone , Jurnalis-Jum'at, 14 Juli 2023 |23:00 WIB
Kisah Inspiratif Christian Saputra Merintis Usaha Batik dari Nol hingga Punya Butik Sendiri
Christian Saputra (Foto: Ist)
A
A
A

Di sisi lain, Christian juga ingin mencari pembatik yang akan ia ajak kerjasama. Prosesnya pun tak kalah menarik. Pasalnya, setiap pembatik memiliki ciri khas masing-masing.

"Cari pembatiknya itu rada tricky. Waktu itu kami cari yang pengerjaannya rapih dan 'tastenya' sesuai dengan brand kami. Karena kami ingin memproduksi batik memadukan unsur klasik/tradisional namun tetap terkesan modern, sehingga dapat dikenakan semua kalangan dan umur," papar Christian.

Sepulang roadtrip, Christian dan Juan kembali melakukan riset. Kali ini ia ingin mengetahui seperti apa demand costumer batik di ibukota.

"Kami mulai dari teman-teman terdekat. Dari circle. Kebetulan kan mereka baru pada kerja kantoran, dan harus pakai batik setiap Jumat. Banyak juga ternyata yang cari batik untuk kondangan, karena pakai itu batik kan 'nggak ribet' dan kesan formalnya masih dapet," tutur Christian.

Christian menambahkan, ia sengaja menjadikan anak muda sebagai salah satu target marketnya karena masih banyak yang berpikir bahwa mengenakan batik itu terkesan tua.

"Kami ingin citra batik itu bisa dipakai semua orang, termasuk anak-anak muda. Kalau mereka tidak suka batik yang motifnya terlalu tradisional, atau warna sogaan. Kami punya produk yang sudah disesuaikan dengan perkembangan zaman. Dan pastinya mengikuti trend yang sedang happening," imbuhnya.

Batik Concept lahir

Batik

Berbekal pengalaman roadtrip dan riset market selama kurang lebih empat tahun, pada tahun 2015, Christian, Juan dan Gisella resmi merilis brand batik mereka yang bertajuk Batik Concept.

"Modal awalnya enggak banyak sekitar Rp20 juta dan itu joinan juga. Dari modal itu kami pakai untuk 'trading' dulu. Jadi konsepnya menawarkan desain ke customer, kalau dia suka baru kami beli dari pembatik. Kami juga beli putus dari pembatik," kata Christian.

Perlahan tapi pasti, usaha Christian semakin berkembang pesat. Ia pun memutuskan untuk membuka workshop di ruang tamu rumah salah satu partnernya. Mereka juga mulai mencoba berjualan online melalui platform media sosial seperti instagram.

Kala itu, Batik Concept menjadi salah satu pioneer brand batik tulis yang menerapkan konsep tersebut. Hingga berhasil mendapatkan omzet hingga puluhan juta rupiah per bulan.

"Setelah berjualan online, omzet kami meningkat signifikan. Waktu itu kami memanfaatkan momen berkolaborasi dengan sejumlah influencer/KOL untuk membentuk pasar sekaligus setting the new trend," jelas Christian.

Tak berhenti di situ saja, Batik Concept lagi-lagi mengeluarkan inovasi baru dengan mengusung konsep Bespoke batik atau custom tailor. Konsep ini memungkinkan para customer untuk mendapatkan setelan batik impian mereka hanya dengan one stop service.

"Kami salah salah satu pioneer bespoke batik untuk anak muda. Jadi kami menawarkan service end to end untuk para costumer," terang Christian.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement