8. Museum Seni Neka, Bali
Keindahan Bali memang selalu menjadi daya tarik tersendiri, misalnya saja museum Seni Neka di Ubud merupakan proyek kesayangan kolektor dan dealer seni Bali Wayan Suteja Neka, yang menampilkan rangkaian lukisan Bali tradisional dan modern terlengkap di pulau ini.
Memiliki enam bangunan penuh barang, jangan tertipu Ubud dan Batuan yang dipengaruhi gaya Eropa yang menarik yang diperkenalkan pada tahun 1920-an, arsip foto hitam-putih Bali pada tahun 1930-an, atau karya master I Gusti Nyoman Lempad yang sangat mengesankan.
Lokasi Museum Seni Neka terletak di Jalan Raya Campuhan, Desa Kedewatan, Ubud Gianyar, Bali.
9. Rumah Klan Cheah, Malaysia
Berdiri di sudut damai Armenian Street yang ramai, sebagai bagian dari Georgetown yang terdaftar di UNESCO. Salah satu rumah klan tertua atau Kongsi di Penang, dan baru-baru ini direnovasi ke kejayaan aslinya.
Sepenggal warisan yang tak tergantikan berdiri megah di sini, mulai dari gapura depan jalan hingga halaman rumput yang terawat dan pemandangan pertama Anda dari bangunan dua lantai yang dramatis.

Terdapat juga bangunan candi utama yang telah dipugar untuk memamerkan altar, dekorasi naga, dan kamar tidur biksu. Bangunan yang berdekatan telah diubah menjadi ruang museum karismatik yang memajang dokumen sejarah, ubin mahjong, dan furnitur Kongsi.
10. Museum Alaya, Filipina
Jika Anda hanya dapat mengunjungi satu museum di Manila, bisa datang ke Museum Ayala yang lokasinya tepat di tengah Kota Makati.
Wisatawan dapat menelusuri sejarah budaya Filipina dengan koleksi harta karun langka dan tak ternilai terbesar di negara ini, termasuk lukisan karya master legendaris Filipina, Juan Luna dan Fernando Amorsolo.
Selain itu Anda juga akan menemukan artefak kuno, alat musik, senjata, serta pakaian dan ornamen tubuh yang digunakan oleh masyarakat adat dalam ritual, yang dikuratori dengan luar biasa di empat lantai.
(Salman Mardira)