Karena pelafalan kata ‘Soren’ yang berbeda-beda dari berbagai etnis dan para pedagang yang berasal dari Tionghoa, Maluku, Sanger Talaut, Misionaris dari Eropa membuat penyebutan menjadi ‘Sorong’.
Adapun yang menyebutkan bahwa Pulau Dum, merupakan lahirnya kata ‘Kota Sorong’. Beberapa pustaka menyebut nama asli pulau Dum adalah Kasyu (Kashu), bahasa asli suku Malamoi (Suku Moi).
Penggunaan nama Sorong dan Dum kerap disebut bersamaan untuk menyebut pulau Dum. Istilah Sorn Dum (Soron Dom) sudah ada sejak tahun 1880-an, hal ini dibenarkan dalam Lukisan De Clerq, tahun 1887.
(Salman Mardira)