MASIH banyak pertanyaan kenapa ikan dewa mahal. Padahal ikan yang masuk ke dalam famili Cyprinidae dan berkerabat dengat dengan ikan mas ini dapat ditemukan di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Di Indonesia sendiri ikan ini memiliki banyak nama karena setiap daerah berbeda penyebutan, seperti ikan kancra, ikan tombro, ikan semah, ikan tor soro, dan yang paling populer disebut sebagai ikan dewa.
Lantas kenapa ikan dewa mahal? Bahkan pada Tahun Baru Imlek, ikan dewa konon bisa dijual mencapai jutaan rupiah per kilonya.

Dilansir dari berbagai sumber, Selasa (11/7/2023), meski tersebar luas di kawasan Asia Tenggara, mulai dari Burma, Thailand, dan sejumlah wilayah di Indonesia, ikan dewa tergolong sebagai salah satu ikan yang langka.
Selain itu, ikan yang memiliki empat genus ini memiliki pertumbuhan yang lambat. Kabarnya, untuk mencapai ukuran yang layak konsumsi dan siap panen, ikan yang mudah ditemui di sungai-sungai daratan tinggi ini membutuhkan waktu sekitar setahun lebih.
Merangkum dari laman Kementerian Kelautan dan Perikanan, di alam aslinya ikan dewa bisa hidup dan tumbuh dengan panjang lebih dari satu meter serta bobot mencapai 30 kilogram bahkan lebih.
Meski demikian, kabarnya ikan ini sudah cukup langka di alam aslinya ditambah lagi ikan dewa belum banyak dibudidayakan sehingga harganya relatif lebih mahal daripada ikan-ikan jenis lain.
Tak hanya itu saja, faktor lain yang diduga menjadi penyebab ikan dewa menjadi mahal adalah karena di Jawa Barat ikan ini dianggap keramat. Pasalnya, masyarakat Jawa Barat memiliki kepercayaan bahwa ikan dewa adalah jelmaan prajurit-prajurit Prabu Siliwangi yang membangkang dan tidak setia.
Karena itulah ikan dewa tak bisa ditangkap sembarangan dan harus melalui ritual khusus.
Pada sudut pandang lain, kisah mengenai ikan dewa yang merupakan jelmaan prajurit Prabu Siliwangi dan dikramatkan memiliki tujuan sendiri, yakni agar populasi ikan tersebut terus terjaga di habitat aslinya.
Demikian alasan kenapa ikan dewa mahal.
(RIN)
(Rani Hardjanti)