Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hindari 6 Kebiasaan yang Berisiko Picu Diabetes!

Dyah Ratna Meta Novia , Jurnalis-Selasa, 11 Juli 2023 |07:46 WIB
Hindari 6 Kebiasaan yang Berisiko Picu Diabetes!
Diabetes (Foto: National today)
A
A
A

PENYAKIT diabetes merupakan penyakit berbahaya yang bisa timbul ketika menjalani gaya hidup dan pola makan tidak sehat mulai dari mengonsumsi makanan siap saji dan makanan manis berlebihan hingga sering mengalami stres.

Dokter spesialis penyakit dalam, dr Vineeta Taneja dan dr Tushar Tayal, menyebutkan enam kebiasaan tidak sehat yang dapat menimbulkan risiko penyakit diabetes, seperti disiarkan Hindustan Times pada Minggu waktu setempat.

 makan tak sehat

1. Pola makan tidak sehat

Mengonsumsi makanan yang berbahan tepung putih, junk food, karbohidrat olahan, minuman berkarbonasi, dan makanan olahan kaya gula dapat secara signifikan meningkatkan risiko diabetes.

Makanan-makanan tersebut dapat menyebabkan obesitas yang merupakan salah satu faktor risiko terkuat untuk diabetes. Obesitas menyebabkan kelebihan lemak tubuh terutama di sekitar perut yang meningkatkan resistensi insulin dan kadar gula darah.

2. Kurang aktivitas fisik

Mayoritas pekerja, terutama yang bekerja di kantor, memiliki waktu kerja yang tidak menentu dan mengharuskan mereka duduk berjam-jam. Gaya hidup minim aktivitas fisik ditambah dengan kebiasaan makan yang tidak sehat, kurang tidur dan stres yang tinggi dapat meningkatkan tingkat hormon stres kortisol dan vasopresin dalam tubuh.

Semua faktor tersebut adalah penyebab dari diabetes. Olahraga sederhana secara teratur dalam bentuk apa pun seperti berjalan, berlari, yoga, aerobik setidaknya lima hari seminggu akan membantu membakar kalori dan meningkatkan sensitivitas insulin.

 BACA JUGA:

3. Mengonsumsi karbohidrat rafinasi

Makanan seperti tepung maida dan gula rafinasi adalah salah satu penyebab dari obesitas dan diabetes. Karena gula rafinasi dan maida sudah dicerna dalam bentuk karbohidrat, kandungannya bisa cepat diserap ke dalam aliran darah dan menyebabkan lonjakan gula, yang mendorong peningkatan jumlah insulin yang tinggi.

Sebagai perbandingan, karbohidrat kompleks dicerna secara perlahan sehingga kadar gula dalam darah juga naik perlahan dan sekresi insulin berlangsung lebih fisiologis.

 BACA JUGA:

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement