Sangkurian terpesona dengan kecantikan Dayang Sumbi yang abadi, dia tidak menyadari bahwa perempuan cantik yang ditemuinya di hutan
adalah ibu kandungnya sendiri. Hal yang sama terjadi juga pada Dayang Sumbi yang tidak menyadari pemuda gagah yang sakti itu adalah Sangkuriang anaknya. Karena saling jatuh cinta mereka merencenakan untuk menikah.
Sebelum pernikahan dialngsungkan Sangkuriang berniat untuk berburu. Dayang Sumbi membantu Sangkuriang mengenakan penutup kepala.
Ketika itulah dayang Sumbi melihat luka di kepala calon suaminya. Teringatlah dia pada anak lelakinya yang telah meninggalkannya. Dia sangat yakin pemuda gagah itu tidak lain adalah Sangkuriang anaknya.
Dayang Sumbi kemudian menjelaskan bahwa dia sesungguhnya adalah ibu kandung dari Sangkuriang. Oleh karena itu dia tidak bersedia menikah dengan anak kandungnya tersebut. Namun, Sangkuriang yang telah dibutakan oleh hawa nafsu tidak memperdulikan penjelasan
Dayang Sumbi, dia tetap bersikukuh akan menikahi Dayang Sumbi.
Hingga Sangkuriang lantas menendang perahu besar yang telah dibuatnya hingga terlempat jauh dan jatuh tertelungkup. Menjelmalah perahu
besar itu menjadi sebuah gunung yang kemudian di sebut gunung Tangkuban Perahu.
(Salman Mardira)