Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Seniman Muda Wajib Baca, Begini Tips agar Karya Dilirik Industri

Syifa Fauziah , Jurnalis-Sabtu, 24 Juni 2023 |17:00 WIB
Seniman Muda Wajib Baca, Begini Tips agar Karya Dilirik Industri
Seniman muda berkarya (Foto: Syifa/MPI)
A
A
A

BEBERAPA tahun yang lalu pekerjaan sebagai seniman dianggap sebelah mata. Banyak orang tua yang tidak mendukung karier anaknya dunia seni karena dianggap penghasilannya kurang menjanjikan.

Ya, untuk menjadi seorang seniman tentu bukan hal yang mudah. Butuh strategi khusus untuk dapat meraih itu. Hal tersebut juga dirasakan oleh Visual Artist, Darbotz.

Hingga saat ini, Darbotz sudah 20 tahun terjun ke dunia seni. Tentu banyak perjuangan yang dia lalui.

Seniman Muda

"Saya berngkat dari street art. Sering bikin gambar-gambar di pinggir jalan," ujarnya kepada media saat ditemui MNC Portal di Digimap PIM 3, baru-baru ini.

Darbotz melihat saat ini seniman muda sudah dimudahkan dengan teknologi sehingga bisa menunjukkan karyanya lewat media sosial.

"Zaman saya, kaya ditanya jadi seniman mau jadi apa sih? Sekarang generasi muda dari market ada, brand banyak ngajak kerjasama, pemerintah juga, dibanding zaman dulu, enak sekarang. Kalau dulu harus buktikan dulu kalau seniman harus hidup dulu," jelasnya.

Seniman Muda

Dalam kesempatan itu, Darbotz memberikan beberapa tips untuk para seniman muda agar karyanya bisa dilirik oleh industri. Menurutnya salah satunya adalah harus bahagia melakukan hal tersebut.

"Ya lo happy gambar terus, tiap hari gambar. Ketika lo happy dengan sesuatu yang lo lakuin, lo akan dapat sesuatu," tambahnya.

Selain itu juga harus konsisten bikin sesuatu karya yang bagus. "Sekarang lebih gampang lagi ada sosial media, itu akan lebih gampang karya lo dilihat sama orang bukan di lingkungan lo aja, bahkan seluruh dunia. Zaman saya dulu belum ada sosial media," paparnya.

Dan yang terakhir menurut Darbotz adalah harus jujur dengan diri sendiri. Hal itu harus dimiliki agar bisa menghasilkan karya yang memang sesuai dengan diri sendiri.

"Dulu karakter gue cumi-cumi karena gue suka makan cumi-cumi. Kalau mau cari ciri khas ya harus jujur dan jadi diri sendiri. Kayak yang, ini gue bukan yah, kalau bukan lo jangan lakuin. Yang penting lo bahagia dengan apa yang lo lakuin baru lo beri impress buat orang lain," bebernya.

Setelah kurang lebih 20 tahun berakrier sebagai seniman, Darbotz merasakan dampak dari perubahan hidup dan kariernya. Bahkan dia banyak diajak kerjasama dengan brand-brand besar.

Baru-baru ini dia terlibat dalam project bersama Digimap dengan mengusung gaya urban. Pada kolaborasinya ini menghadirkan exclusive merchandise berupa laptop bag.

Tas tersebut mengusung gaya urban khas Darbotz dan memiliki visual yang estetik. Darbotz menjelaskan dalam membuat desain koleksi tas tersebut dia terinspirasi dari hubungan antar manusia.

Seniman Muda

"Inspirasinya human connection, kenapa? gue ketrigger dari brief yang dikasih, kayak ciri khas atau poin-poin, Digimap apa sih, Perusahaan apa, saya pikir apa yah yang bisa disatuin. saya lihat-lihat ini semua butuh human connection, sentuhan manusia. Makanya saya berpikir bahwa secanggih apapun teknologi yang kita punya kalau tidak ada sentuhan manusianya akan percuma," bebernya.

Pada koleksi tasnya itu menggunakan perpadukan warna, yakni biru tosca dan merah. Dua unsur warna itu memiliki filosofi yang mendalam bagi Darbotz.

"Merah itu human connection, kita dihubungkan dengan sesama manusia apa yang hubungin? Darah. Sadis sebenarnya itu warna darah sesama manusia. Kenapa biru tosca, kalau teknologi itu dihubungkan dengan listrik dan gue analogikan dengan warna itu," ternganya.

Sementara itu, untuk proses pengerjaannya sendiri memakan waktu kurang lebih 2 minggu.

"Sebenarnya gambarnya sih cepet, yang lama saat translate dari konsep ke visual," pungkasnya.

(Helmi Ade Saputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement