Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Serunya Menjelajahi Taman Wisata Alam Kerandangan, Wisata Petualangan di Pulau Lombok

Antara , Jurnalis-Selasa, 20 Juni 2023 |09:00 WIB
Serunya Menjelajahi Taman Wisata Alam Kerandangan, Wisata Petualangan di Pulau Lombok
Wisatawan mengamati burung di TWA Kerandangan, Desa Senggigi, Lombok Barat, NTB. (Foto: Kemenparekraf/ANTARA)
A
A
A

TAMAN Wisata Alam (TWA) Kerandangan di Pulau Lombok merupakan destinasi wisata yang pas buat penyuka petualangan berbasil alam. Letaknya persis di Desa Wisata Senggigi di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.

Wisatawan dapat menjelajah kawasan hutan yang totalnya mencapai 396,10 hektare demi menikmati suasana alam, sembari menelusuri jalan setapak di bawah naungan pepohonan tinggi nan rindang bertemankan nyanyian alam.

Air terjun Putri Kembar dan Goa Walet biasanya menjadi tujuan utama pelancong kala berkunjung ke Taman Wisata Alam Kerandangan. Untuk mencapainya, pengunjung dapat menyusuri jalan setapak, berupa kombinasi paving dan tanah sejauh 2 kilometer.

Bagi yang ingin berpetualang lebih jauh, bisa mencoba pengamatan burung atau birdwatching di alam liar yang jadi habitat aslinya.

 BACA JUGA:

Terdapat 56 jenis burung yang habitatnya berada di kawasan taman wisata yang dikelola oleh Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) NTB.

Beberapa burung, di antaranya masuk dalam kategori terancam punah, seperti Elang Flores (Nisaetus floris), Celepuk Rinjani (Otus jolandae), Cekakak Kalung-Cokelat (Todiramphus australasia), Kehicap Ranting, Cekakak Sungai, Raja Udang Biru, dan masih banyak lagi.

 ilustrasi

Gunung Rinjani di Lombok

Selain burung, TWA Kerandangan juga rumah bagi deretan satwa lainnya, seperti ular juga kupu-kupu. Terdapat 11 jenis ular dan tiga di antaranya jenis berbisa, yakni viper dan kobra.

Upaya pengembangan

Wahyudi, petugas di TWA Kerandangan, termasuk salah satu inisiator pengembangan wisata minat khusus di TWA Kerandangan. Dia awalnya tidak mengetahui ragam flora dan fauna di TWA berpotensi memiliki nilai jual pariwisata yang tinggi.

 BACA JUGA:

Mundur ke pengujung tahun 2012, kala itu Wahyudi yang memulai tugasnya sebagai tenaga kontrak di TWA Kerandangan mendapati seorang wisatawan asal Australia datang seorang diri membawa teropong.

Wisatawan itu mengatakan ingin melihat burung-burung yang terbang liar di kawasan TWA Kerandangan. Wahyudi lalu menemaninya sampai ke dalam hutan dan mengikuti aktivitas si wisatawan melihat burung-burung.

 

Setelahnya, wisatawan lain juga datang sembari membawa kamera dengan lensa besar untuk mencari burung.

Dari dua pengalamannya itu, Wahyudi menilai keberadaan satwa di TWA Kerandangan memiliki potensi yang jika dikembangkan dengan pendekatan pariwisata berkelanjutan dapat memberikan manfaat nilai ekonomi yang lebih luas.

 BACA JUGA:

Berbekal pengalamannya keluar-masuk hutan TWA Kerandangan serta data awal jenis-jenis burung yang saat itu jumlahnya baru 23, Wahyudi dan tim berupaya mengembangkan taman wisata itu.

Dia memantau kembali jenis burung, aktivitas, dan perilaku satwa itu, kemudian mencocokannya dengan data awal yang dimiliki. Tidak jarang dia sampai menginap di dalam hutan.

Pada suatu kesempatan, dia berdiskusi dengan salah seorang rekannya dari Universitas Mataram, membahas pendekatan pariwisata berkelanjutan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement