BANDA Neira di Maluku sempat viral di media sosial beberapa waktu setelah seorang netizen menyorot kurangnya perawatan terhadap situs-situs sejarah yang ada di sana serta minimnya infrastruktur. Respons warganet beragam, tak sedikit yang terpukau dengan keindahan Banda Neira.
Banda Neira merupakan pulau cantik di Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah yang sarat akan sejarah bangsa Indonesia. Kota modern Banda Neira dibangun oleh VOC pada tahun 1600-an Masehi, dengan membantai penduduk asli dan membawa yang tersisa ke Jakarta (dulu bernama Batavia).
BACA JUGA:
Lokasi ini juga menjadi pengasingan tokoh besar perjuangan kemerdekaan Indonesia; Mohammad Hatta atau Bung Hatta dan Sutan Sjahrir.
Tiba di Banda Neira pada tahun 1935, keduanya menjalani pengasingan selama 6 tahun usai dipindahkan dari Boven Digoel di Irian Barat (Papua sekarang).
Bung Hatta dan Sutan Sjahrir pernah tinggal di sebuah rumah yang dijuluki sebagai ‘rumah setan’.
Rumah itu milik satu keluarga Ambon yang menetap di Makassar dan menyewakan rumahnya dengan harga 10 gulden per bulan.
BACA JUGA:
Sebelum Hatta menyewanya, rumah tersebut pernah ditempati oleh seorang juru rawat. Sayangnya, ia tak berani lama menetap di sana karena sering melihat peti mati hitam di bagian tengah rumah.
Meskipun sudah diimbau untuk pindah dari ‘rumah setan’ itu, namun Hatta enggan menanggapi dan justru mengatakan bahwa setanlah yang harusnya pergi.
Hingga kini, rumah pengasingan tersebut masih bisa disaksikan oleh masyarakat. Karena cukup banyaknya aktivitas pemerintah kolonial di Banda Neira, pulau ini banyak diisi oleh bangunan Belanda.