Kenapa Mawas Disebut Orang Utan, Padahal Bukan dari Jenis Manusia?
MAWAS atau orang utan merupakan kera besar yang berasal dari hutan hujan Indonesia dan Malaysia. Nama ilmiahnya adalah Pongo. Lalu kenapa hewan ini disebut orang utan, padahal mereka bukan orang.
Orang utan adalah satwa sangat dilindungi. Di Indonesia ada tiga jenis orang utan; Orang utan sumatera (Pongo abelii), orang utan kalimantan (Pongo pygmaeus) dan orangutan tapanuli (Pongo tapanuliensis).
Orang utan merupakan hewan arboreal yang menghabiskan sebagian besar waktu di pohon. Hutan hujan tropis dan lahan gambut menjadi habitat utama mereka.
Sayangnya sekarang habitat orang utan sangat terancam karena ulah manusia yang mulai merambah hutan untuk bisnis.
Melansir dari World Wild Life, sebutan orang utan berasal dari bahasa Melayu yang terdiri dari dua kata yakni ‘orang’ yang artinya ‘manusia’ dan ‘utan’ yang artinya ‘hutan’.
Orang utan sumatera
Secara harfiah ‘orang utan’ berarti ‘manusia hutan’. Sebutan ini merujuk pada kemiripan antara orang utan dan manusia.
Tidak salah menyebut orang utan mirip dengan manusia. Secara ilmiah orang utan dan manusia berada dalam takson yang sama yaitu Hominidae, yang juga mencakup gorila dan simpanse.
Satwa langka ini juga memiliki kemiripan secara genetik dengan manusia sekitar 96,4% bahkan lebih.
Kedekatan ini membuat orang utan menjadi primata terdekat dengan manusia daripada hewan lainnya. Bahkan kecerdasan hewan ini hampir menyerupai manusia.
Orang utan memiliki kemampuan menggunakan alat dan memiliki keterampilan kompleks.
Orang utan juga mampu mengekspresikan emosi seperti manusia. Seperti ekspresi sedih, gembira, dan mengungkapkan kasih sayang sepeti manusia.
Melihat berbagai kemiripan ini, tidak mengherankan jika orang utan disebut orang.
