M Taufik Meninggal Akibat Kanker Paru, Kenali Gejalanya Yuk!
MANTAN Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik menghembuskan napas terakhir pada Rabu (3/5/2023) malam. M Taufik meninggal akibat mengalami sakit kanker paru.
“Almarhum sakit kanker paru,” kata Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rani Mauliani saat dikonfirmasi.
Sebelumnya, Kabar duka datang dari mantan politikus Partai Gerindra Mohamad Taufik menghembuskan napas terakhirnya pada Rabu (3/5/2023).
“Innalillahi wa innailaihirojiuun, Telah Wafat Abang, Saudara Kita Mohamad Taufik, Rabu 3 Mei 2023, pukul 21. 40 WIB,” demikian informasi yang diterima MPI.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra Rani Mauliani menyebutkan M Taufik meninggal dunia pukul 21.45 WIB.
“Iya betul, beliau wafat pukul 21.45 WIB,” ujar Rani saat dikonfirmasi.
Untuk diketahui, Taufik sendiri diketahui mengalami sakit beberapa waktu terakhir. Politisi Gerindra ini bahkan sempat menjalani perawatan intensif di Singapura.
Lalu apa saja gejala kanker paru?
Dokter Spesialis Paru-paru dari MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Dr. dr. Achmad Mulawarman J, Sp.P(K) mengatakan, kanker paru-paru disebabkan oleh kebiasaan merokok aktif ataupun pasif, yaitu terpapar senyawa beracun dari asap rokok atau zat kimia aktif dari lingkungan sekitar. "Timbulnya kanker paru dapat disebabkan oleh riwayat keluarga penderita kanker paru."
Pada stadium awal, terang dr Achmad, penyakit ini tidak memiliki gejala, namun keluhan dan rasa sakit mulai timbul saat sel kanker paru mulai bertambah besar dan menyebar di jaringan organ paru dan sekitarnya.
Lalu apa saja gejala kanker paru?
1. Batuk kronis
2. Batuk berdarah
3. Nyeri dada, dan penurunan berat badan secara signifikan.
4. Batuk yang berkelanjutan dan tak kunjung sembuh
5. Sesak napas
6. Kerap terkena infeksi paru
7. Sering merasa letih
8. Kehilangan berat badan secara signifikan
Secara global, kanker paru merupakan penyebab pertama kematian akibat kanker pada pria dan penyebab kedua kematian akibat kanker pada wanita.
Kanker Paru-paru menempati urutan ke tiga kasus terbanyak yaitu 8,8 persen setelah kanker payudara (16,6 persen) dan kanker serviks (9,2 persen).
BACA JUGA:
Menurut dr. Achmad, kanker paru-paru masih bisa diobati dengan berbagai cara namun dengan meninjau dari kondisi penderita, dan tingkat keparahan penyakit kanker. Penanganan utama terhadap kanker paru-paru stadium awal melalui tindakan operasi. Jika kanker telah mencapai stadium lanjut, maka penanganan dapat dilakukan dengan radioterapi dan kemoterapi.
BACA JUGA:
