Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Benarkah Penyakit Mental Bisa Sembuh Hanya dengan Pendekatan Agama?

Muhammad Sukardi , Jurnalis-Selasa, 11 April 2023 |04:00 WIB
Benarkah Penyakit Mental Bisa Sembuh Hanya dengan Pendekatan Agama?
Kesehatan mental dan pendekatan agama. (foto: Unsplash)
A
A
A

ADA kepercayaan bahwa orang yang memiliki gangguan mental adalah mereka yang tak dekat dengan agama. Namun ternyata stigma tersebut tidak benar adanya. Stigma seperti ini perlu diluruskan, sebab pandangan semacam itu sangat keliru.

Masalah kesehatan mental paling banyak terjadi akibat faktor eksternal. Tuntutan hidup yang sangat besar, masalah ekonomi, merasa tidak berharga, bahkan sulit mengelola ekspektasi yang tinggi, adalah beberapa contoh penyebab seseorang merasa tertekan hingga alami masalah mental.

 BACA JUGA:

Pendekatan agama bisa dilakukan untuk mengatasi hal tersebut. Terlebih jika Anda adalah orang yang percaya akan adanya Tuhan. Tapi, pendekatan agama saja dinilai kurang begitu kuat untuk bisa menyembuhkan, itu kenapa sains tetap diperlukan.

 Kesehatan mental

"Jika hanya mengandalkan pendekatan agama, tanpa mengetahui masalah utamanya apa, yang terjadi malah bisa berakibat kekerasan pada penderita," terang Aktivitas HAM dan Penggiat Inklusi Disabilitas Bahrul Fuad, dalam sebuah kesempatan.

 BACA JUGA:

"Ini yang saya temukan di kasus penderita masalah mental ditempatkan di satu pondok, lalu mereka dibangunkan pada tengah malam, dimandikan air dingin, lalu diruqyah. Saya mewakili Komnas Perempuan tempat saya bekerja menilai tindakan ini melanggar HAM. Itu kenapa, jika pendekatan agama tidak diimbangi sains, akan berisiko tindak kekerasan yang merugikan penderita," tambahnya.

Pendekatan agama dalam mengatasi masalah kesehatan mental akan jauh lebih berhasil jika sains dihadirkan di tengah-tengahnya. Ini memastikan bahwa tindakan penyembuhan masalah sesuai dengan ilmu pengetahuan, tapi juga sesuai dengan kepercayaan yang dianut penderita.

Lagipula, di Indonesia ini tak bisa dipungkiri bahwa tokoh agama punya peran yang sangat besar. Banyak orang ogah pergi ke psikolog atau psikiater ketika merasa mentalnya terganggu, dan memilih datang ke pemuka agama.

Keputusan itu tidak salah, namun bagaimana pun masalah mental bisa diatasi dengan komprehensif jika ditangani juga oleh tenaga profesional yang memahami betul masalah kesehatan mental.

"Jadi, pendekatan agama perlu dilengkapi pengetahuan kesehatan mental, sehingga ketemu titik tengahnya dan ini bisa membantu mengatasi masalah mental," ungkap Ahli Kesehatan Mental dan Pencegahan Bunuh Diri Sandersan Onie, PhD.

Sandy, sapaan akrabnya, menambahkan juga bahwa penting bagi pemuka agama untuk teredukasi soal kesehatan mental ini. Dia berharap sekali bahwa di masa depan, bukan hal aneh ketika pemuka agama membahas soal kesehatan mental di ruang khotbah keagamaan, misal di khotbah Sholat Jumat untuk para Muslim.

"Dengan tokoh agamanya juga teredukasi soal kesehatan mental, kami berharap dan cukup yakin bahwa masyarakat yang mempercayai mereka bisa lebih sadar bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan badan," tambah Sandy.

(Vivin Lizetha)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement