Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Sedih Pilot Korban Kecelakaan Pesawat, Tewas Bersama Istri dan Calon Bayinya

Sri Latifah Nasution , Jurnalis-Sabtu, 08 April 2023 |10:04 WIB
Kisah Sedih Pilot Korban Kecelakaan Pesawat, Tewas Bersama Istri dan Calon Bayinya
Pilot Rhiley Kuhrt dan istrinya Maree. (Foto: News.com.au)
A
A
A

SEORANG pilot bernama Rhiley Kuhrt (22) meninggal dunia bersama istrinya Maree (24) yang tengah hamil dalam kecelakaan pesawat Piper Cherokee di Australia. Pasangan tersebut tewas saat menanti kelahiran buah hati yang dikandung Maree.

Maree saat kejadian sedang hamil atau mengandung janjin hasil hubungannya denganRhiley. Keduanya bahkan sudah menyiapkan nama buat calon bayinya; Phoebe.

Puing pesawat Piper Cherokee yang membawa pasangan suami istri asal Australia itu ditemukan di sebelah barat Prosperine, Australia, pada Senin 3 Maret 2023. Saat kejadian, pesawat itu dipiloti oleh Rhiley dan Maree jadi penumpangnya.

 BACA JUGA:

Dikutip dari News.com.au, Sabtu (8/4/2023), pesawat yang dipiloti Rhiley Kuhrt tersebut jatuh di kawasan pegunungan Clarke Range, Queensland Utara, Australia, pada Minggu lalu, setelah sebelumnya lepas landas dari peternakan sapi Natal Downs sekira pukul 14.00 waktu setempat.

Mereka dijadwalkan akan tiba di Lakeside Airpark, Bloomsbury pada pukul 17.00 waktu setempat, tetapi ternyata mereka gagal mendarat.

 Ilustrasi

Maree diketahui sedang hamil tujuh bulan ketika kejadian yang merenggut nyawanya itu terjadi.

“Tiga nyawa yang luar biasa hilang terlalu singkat,” kata Beccarah Markham-Gaudion, saudara perempuan Rhiley Kuhrt di platform GoFundMe.

 BACA JUGA:

Dia juga mengungkapkan bahwa pasangan tersebut telah menamai calon putri mereka Phoebe, sambil membagikan hasil USG bayi tersebut.

“Pada hari Minggu, 2 April, saudara saya Rhiley, istrinya Maree, dan bayi perempuan mereka yang belum lahir, Phoebe secara tragis kehilangan nyawa mereka dalam penerbangan rutin mereka untuk mengunjungi keluarga,” tulisnya.

 

Dalam platform urun dana berlaba tersebut, Markham-Gaudion juga meminta bantuan untuk biaya pemakaman pasangan tersebut dan calon anak mereka.

Sejauh ini, lebih dari USD18.800 atau sekitar Rp281 juta telah terkumpul dari platform GoFundMe. Sebesar USD5000 atau sekitar Rp75 juta berasal dari sumbangan Robert Murphy, teman lama Maree.

 BACA JUGA:

Ia juga mengunggah foto pasangan tersebut di Facebook dan mendeskripsikan mereka sebagai ‘penjaga abadi’.

“Turut berduka Beccarah. Benar-benar berita yang menyedihkan. Berpikir tentang Anda dan keluarga Anda di masa sulit ini,” tulis salah satu pengguna.

Menurut RACQ, anggota keluarga yang khawatir meminta bantuan setelah pesawat gagal tiba di lapangan terbang pada pukul 17.00 waktu setempat.

Pencarian segera dilakukan oleh Pusat Koordinasi Penyelamatan Gabungan Otoritas Keselamatan Maritim Australia. Dua helikopter dan satu pesawat sayap tetap dari CQ Rescue dikerahkan untuk membantu pencarian.

Biro Meteorologi (BOM), Ricus Lombard mengatakan dalam pencarian tersebut tim pencari harus menghadapi kondisi yang buruk dan basah.

 Ilustrasi

Baru pada esok harinya sekitar pukul 10.15 pagi waktu setempat, helikopter QC Rescue menemukan lokasi kecelakaan pesawat.

Pihak berwenang mengatakan sebelum kecelakaan, pesawat tersebut menghadapi kondisi cuaca yang buruk, termasuk hujan, petir, dan jarak pandang yang rendah.

Sehari sebelum peristiwa tragis tersebut terjadi, Maree sempat membagikan fotonya dengan perut yang membesar.

“27 minggu! Semakin dekat (hari) untuk bertemu dengan bayi perempuan kami,” tulisnya di keterangan foto.

Rhiley sendiri diketahui merupakan pilot di Stasiun Nerrigundah, dan memiliki selalu berhasrat untuk terbang. Ia bahkan berencana untuk membeli pesawat lain sebagai pasangan Piper Cherokee berwarna putih dan hijau miliknya.

(Salman Mardira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement