PAPUA memang selalu menyimpan kisah unik, tak terkecuali soal makanan. Di sana masyarakatnya cenderung memilih sagu untuk dijadikan makanan pokok ketimbang nasi. Nasi diketahui adalah makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia.
Selain nasi, di beberapa daerah di Indonesia memiliki makanan pokok yang beragam. Sebagaimana masyarakat Papua yang menjadikan sagu sebagai makanan pokok dibanding nasi.
Lantas, apa sebenarnya alasan masyarakat Papua menjadikan sagu sebagai makanan pokok ketimbang nasi?
Perlu diketahui, sagu adalah makanan pokok masyarakat Papua yang sudah turun temurun sejak nenek moyang mereka mengenal yang namanya bercocok tanam.
Sebagai makanan pokok, sagu banyak tumbuh di hutan atau lingkungan sekitar tempat mereka hidup. Baik sagu yang tumbuh liar maupun ditanam. Sagu berasal dari olahan batang pohon sagu atau Metroxylon sagu Roth.
Tanaman ini banyak ditemui di tepi sungai atau tempat dengan kadar air tinggi. Tanaman rumbia ini dapat tumbuh hingga mencapai 30 meter dan dari satu pohon para petani sagu dapat menghasilkan 150-300 kilogram bahan baku tepung sagu.
Meski kini masyarakat Papua sudah mendapatkan bantuan berupa beras yang menjadi pangan utama sejuta umat, terutama masyarakat Jawa dan Sumatera. Namun, mereka tetap mengonsumsi sagu sebagai makanan pokok sebab sudah menjadi tradisi secara turun temurun.
Uniknya lagi, pengetahuan mengenai proses pengolahan sagu diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi. Oleh sebab itu, masyarakat Papua sudah akrab dan identik dengan sagu sebagai makanan pokok.
Demikian alasan terbesar mengapa masyarakat Papua menjadikan sagu sebagai makanan pokok ketimbang nasi yang menjadi makanan pokok kebanyakan masyarakat Indonesia.
(Rizka Diputra)