Kemudian nama ini tercatat dalah sejarah Dinasti Liang, Raja Tiongkok Selatan yang memerintah pada abad ke-6. Setelah itu Barus selalu disebut-sebut sampai sekarang dan kerap dihubungkan dengan kamper.
Pada abad ke-7, Barus kian tersohor hingga ke Eropa dan Timur Tengah karena menghasilkan kapur barus dan rempah-rempah.
Masuknya Islam ke Nusantara diyakini melalui jalur perdagangan Barus ini. Jalur perdagangan ini dikenal sebagai jalur rempah karena para pedagang memiliki misi mencari rempah-rempah.
Claude Guillot memaparkan bukti-bukti bahwa sejak abad ke 6 Masehi Barus sudah menjadi kawasan perdagangan yang ramai.
Pada akhir abad ke 7 yang juga merupakan abad pertama Hijriah, pedagang-pedagang Arab mulai menjejakkan kakinya di pelabuhan Barus.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri mengakui bahwa Barus merupakan kota Islam pertama dan tertua di Indonesia. Pada 24 Maret 2017 lalu bertepatan hari Jumat, Pemerintah RI meresmikan tugu titik nol pusat peradaban Islam Nusantara di Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
(Rizka Diputra)