 
                SAMPAH merupakan masalah yang masih banyak dihadapi pemerintah dan masyarakat di tanah air. Dalam sambutannya, Hj. Mundjidah Wahab selaku Bupati Jombang menjelaskan, persentase penanganan sampah di Kabupaten Jombang saat ini mencapai 28% dan pengurangan mencapai 13,5%. Meskipun angka ini masih cukup jauh dari target Jakstrada dan Jakstranas yang telah ditentukan, beragam inovasi dan penguatan partisipasi masyarakat terus didorong.
“Penggunaan aplikasi beresin sampah, gerakan sedekah sampah, pengembangan kampung minim sampah melalui program USAID Madani, konsep bank sampah mandiri terintegrasi (bank santri), terus kami dorong melalui program smart city dan banyak program lain yang diinisiasi bersama dengan masyarakat,” ujar Mundjidah.

BACA JUGA:Apa Itu Sampah Luar Angkasa dan Bahayanya Bagi Bumi?
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Miftahul Ulum, menjelaskan Gerakan Sedekah Sampah Indonesia (GRADASI) di Kabupaten Jombang telah diinisiasi oleh Pondok Pesantren Mambaul Hikam dengan melibatkan 80 pondok pesantren, madrasah, dan komunitas lintas agama.
BACA JUGA:Mengintip Tempat Pengelolaan Sampah Plastik yang Layak di Pasuruan
"Bahkan saat ini, Pemerintah Kabupaten Jombang juga telah bekerjasama dengan Baznas, Dewan Masjid Indonesia, organisasi agama, dan lembaga Pendidikan untuk gerakan ini. Belum lama ini, selama 3 minggu pelaksanaan, telah terkumpul uang sedekah dari sampah sebesar Rp. 1.200.120, seluruh hasil yang akan didapat sepenuhnya akan dikelola oleh Baznas,” jelas Miftahul.