Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menengok Keagungan Puja Mandala, Wisata Spritual juga Simbol Kerukunan Umat di Bali

Antara , Jurnalis-Minggu, 19 Maret 2023 |14:05 WIB
Menengok Keagungan Puja Mandala, Wisata Spritual juga Simbol Kerukunan Umat di Bali
Puja Mandala di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali. (Foto: ANTARA/Nadya Putri Alifia)
A
A
A

Pengumpulan dana untuk pembangunan kelima rumah ibadah tersebut murni digalang oleh kelompok agama masing-masing. Rancangan pembangunan diusulkan sejak tahun 1980-an, namun peletakan batu pertama dilakukan pada tahun 1994.

Peletakan batu pertama dilakukan oleh Gubernur Bali pada waktu itu Ida Bagus Oka berdasarkan IMB (Izin Mendirikan Bangunan) yang dikeluarkan oleh Bupati Badung.

Pembangunannya memakan waktu kurang lebih tiga tahun sebelum diresmikan pada tahun 1997 dengan menyelesaikan bangunan Masjid Agung Ibnu Batutah, Gereja Paroki Maria Bunda Segala Bangsa dan Gereja Kristen Protestan Bukit Doa.

Sedangkan Vihara secara operasional dimulai pada tahun 2003, dan Pura Jagat Natha tahun 2004.

Kenapa pura paling belakang? Karena keberadaan pura kala itu tidak dianggap terlalu mendesak. Bali dengan mayoritas masyarakatnya beragama Hindu, sudah memiliki banyak pura untuk tempat beribah umat.

Faktor lainnya adalah pada masalah dana yang perlu dikumpulkan sendiri oleh kelompok beragama Hindu untuk membangun Pura Jagat Natha, karena pembangunan tidak dibiayai oleh pemerintah.

Tujuan wisata

Sejatinya, Puja Mandala menjadi tempat beribadah bagi kaum beragama. Namun, lokasinya yang berada di kawasan pariwisata menjadikan tempat ini sebuah objek wisata budaya spiritual secara lokal dan internasional.

 Ilustrasi

Selain menjadi alternatif berwisata, Puja Mandala juga kerap dijadikan sebagai lokasi untuk penelitian.

Penelitian itu dilakukan dari intitusi pendidikan, termasuk mereka yang sedang mengerjakan disertasi untuk meraih gelar doktor.

Wayan Solo kembali bercerita bahwa kunjungan ke Puja Mandala tak hanya dari kalangan masyarakat, tetapi beberapa pejabat dan Presiden Jokowi pernah melakukan kunjungan dan melaksanakan ibadah di tempat itu.

Sebagai kumpulan dari tempat ibadah lima agama, heterogenitas kegiatan di kawasan Puja Mandala pun cukup beragam.

Sekretaris Masjid Agung Ibnu Batutah Jumali bercerita bahwa jumlah kunjungan tak menentu, namun paling banyak hingga mencapai 30-40 bus dalam sehari.

Saat sitauasi pandemi COVID-19, lokasi itu sepi pengunjung. Namun saat ini, sudah kembali normal dengan kunjungan 30-40 bus dalam sehari.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement