Ditambah lagi festival terkait ogoh-ogoh baru kembali digelar tahun ini setelah kebijakan PPKM pandemi Covid-19 dicabut oleh pemerintah pusat, bersamaan dengan tumbuhnya pariwisata di Pulau Dewata, sehingga Dishub Bali mengaku siap apabila ada hal lain yang harus diantisipasi.
"Pada intinya tetap kita koordinasi bagaimana menjaga Bali sama-sama untuk Nyepi, kan ini setahun sekali agar nanti setelah itu tidak ada kekisruhan lah. Apalagi sekarang ekonomi Bali kan baru berkembang, kalau setelah Nyepi ada keributan kasihan wisatawan nanti," kata Sutaryana.
Tak berhenti di sana, Dishub Bali dan jajaran di kabupaten/kota juga akan memastikan setelah proses mengarak ogoh-ogoh, tak ada sisa ogoh-ogoh yang terbengkalai di jalan dan menyebabkan kemacetan lalu lintas.

Masyarakat Bali diimbau menjaga citra dengan tidak membuat keributan yang dapat berdampak ke upaya pemulihan ekonomi menuju endemi Covid-19.
Hari Suci Nyepi Cakka 1945 sendiri jatuh pada hari Rabu, 22 Maret 2023 sehingga Hari Pangerupukan berlangsung satu hari sebelumnya.
Sementara untuk arus balik, Dishub Bali memprediksi akan terjadi pada Kamis sore, di mana pada hari tersebut masyarakat akan berlibur ke tempat wisata memanfaatkan cuti bersama perayaan Hari Suci Nyepi.
(Rizka Diputra)