Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kenzie Bayi Obesitas Dirujuk ke RSCM, Ini Kata Kemenkes

Kevi Laras , Jurnalis-Kamis, 02 Maret 2023 |14:59 WIB
Kenzie Bayi Obesitas Dirujuk ke RSCM, Ini Kata Kemenkes
kasus bayi obesitas asal Bekasi, (Foto: MPI/ Jonathan Simanjutak)
A
A
A

KENZIE, bayi berusia 16 bulan asal Kabupaten Bekasi, yang mengalami obesitas diketahui telah dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM) Jakarta untuk mendapat pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan dari para ahli atas kondisi yang diidapnya.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid menjelaskan bayi dengan berat badan 27 kilogram tersebut sedang melakukan pemeriksaan lanjutan atas obesitas yang ia alami.

Dokter Nadia mengungkap, saat ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan.

"Iya dalam pemeriksaan,” kata dr. Nadia saat dihubungi MNC Portal, Kamis (2/3/2023).

Nadia menambahkan, jika memang ditemukan adanya kelainan, misalnya kelainan hormon, maka selanjutnya Kenzie kemungkinan akan melakoni terapi.

“Kalau memang ada kelainan ini akan dilakukan terapi. Mungkin, misalnya ada kelainan endokrin, sehingga membuat obesitas. Tapi ini kan lagi proses pemeriksaan, masih dalam pemeriksaan, bisa jadi kelainan sistem hormon," jelasnya panjang lebar.

Sementara itu, sampai saat ini MNC Portal masih menunggu respon kabar dari pihak RSCM. Sebagai informasi, sebelumnya dikabarkan Kenzie akan menjalani pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh, mulai dari pemeriksaan gizi, paru-paru, tulang, endokrin, pencernaan hingga darah.

 BACA JUGA:Kenzie Bayi Obesitas 27 Kg Dirujuk ke RSCM, Ditangani 10 Dokter Spesialis

BACA JUGA:Kasus Viral Bayi Obesitas di Bekasi, Dokter Gizi Soroti Pehamaman Pola Makan Keluarga

Dalam rangkaian pemeriksaan kasus Kenzie, dikatakan Prof. Dr. dr. Aryono Hendarto, SpA (K) selaku Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik Anak RS Hermina Bekasi dan RSCM, rencananya akan ada 10 orang dokter spesialis dari bidang keilmuan berbeda yang akan terlibat.

“Kebetulan saya juga bekerja di RSCM, di sana sudah ada timnya yang memang menangani seperti ini. Kita punya 14 (dokter) disiplin, paling tidak 10 disiplin itu terlibat dalam penanganan. Sudah ada timnya sendiri, jadi bukan dibentuk karena pasien ini. Kami sudah ada tim, namanya tim penyakit langka,” terang Prof. Aryono kala ditemui awak media, 24 Februari lalu.

(Rizky Pradita Ananda)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement