Kebanyakan wisatawan berasal dari Kota Tanjungpinang dan Batam. Mereka juga senang dapat menikmati makan malam dengan menu utama dari ikan hasil jaring atau pancing, yang dimasak di atas kelong apung.
Wisatawan yang tidak mendapatkan ikan saat memancing juga bahagia karena pulang tidak dengan tangan kosong. Mereka mendapatkan oleh-oleh berupa ikan dan cumi-cumi segar.
"Kalau ada 3-4 orang wisatawan, penghasilan kami pun bertambah," katanya.
Asisten I Pemprov Kepri, Tengku Said Arif Fadillah mengatakan, kelong apung sejak musim angin utara Oktober 2022-Januari 2023 tidak beroperasi karena angin kencang dan gelombang tinggi.
Sementara pada Februari 2023, kadang-kadang nelayan mulai melaut dengan menggunakan kelong apung ketika cuaca tidak buruk.

Kelong apung sejatinya dipakai untuk menjaring ikan teri. Namun terkadang nelayan juga mendapatkan ikan jenis lainnya dan cumi-cumi.
Kelong apung ditarik oleh perahu menuju perairan yang diperkirakan memiliki banyak ikan. Biasanya, kelong parkir di perairan dengan kondisi batu karang yang masih baik.
Wisatawan yang menginap di kelong apung biasanya memiliki hobi memancing ikan dan menyelam.
"Kami apresiasi kreativitas nelayan sekarang yang dapat memanfaatkan alat tangkap ikan secara maksimal untuk menambah pendapatan," ucap mantan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kepri itu.
(Rizka Diputra)