STASIUN Indarung terletak di Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang. Stasiun kereta api kelas I ini berada termasuk wilayah kerja Daerah Regional II Sumatera Barat.
Karena berada di dalam kompleks pabrik Semen Padang, Stasiun Indarung menjadi tempat bongkar muat kereta semen menuju Stasiun Bukit Putus di kawasan Pelabuhan Teluk Bayur.
BACA JUGA:5 Bungker Peninggalan Jepang di Kota Padang, Cocok Buat Wisata Sejarah
Mengutip dari Wikipedia, gerbong yang digunakan untuk mengangkut semen digunakan di stasiun ini gerbong ketel yang biasanya digunakan untuk mengangkut BBM, cair curah dalam jumlah besar.
Dahulu sebelum adanya pembangunan, pengangkutan bahan semen antara pabrik Indarung dengan Teluk Bayur menggunakan lori gantung yang dibangun oleh Hindia Belanda pada tahun 1910.
Penurunan produksi tambang batubara pada tahun 1970-an tentunya mendorong dibangunnya Stasiun Indarung dan rel kereta api. Maka untuk eksisnya perusahaan ini, PJKA Eksplotasi Sumbar telah bekerjasama dengan PT Semen Padang untuk mengangkut semen dengan kereta api.
BACA JUGA:Kenapa Padang Panjang Disebut Kota Hujan? Simak Alasannya
Hingga berhasil dibangun dan awal peresmiaan dilakukan pada 16 November 1979 oleh Meteri Perhubungan saat itu Roesmin Noerjadin. Peresmian jalur cabang ini juga dihadiri oleh Ibu Negara saat itu, Siti Hartinah (Ibu Tien Soeharto) dan Menteri Perindustrian Hartarto bersamaan dengan pembukaan pabrik baru Semen Padang III-B yang letaknya tak jauh dari Stasiun Indarung.
Stasiun ini memiliki delapan jalur kereta api, dengan jalur 4 merupakan jalur lurus, Jalur 6 dan 7 terhubung dengan silo Semen Padang sehingga memudahkan proses penggemburan semen ke gerbong-gerbong ketel tersebut.