Charissa memaparkan, pada waktu malam hari orang-orang akan melambat dan pada akhirnya menyebabkan peningkatan perasaan cemas.
"Ciri utama dari gangguan kecemasan adalah kekhawatiran yang terus-menerus dan berlebihan, ketika kamu berbaring di tempat tidur tanpa ada yang mengalihkan perhatian Anda maka kekhawatiran bisa menjadi nyata," sambungnya.
Kemungkinan tersebut, diungkap Charissa bisa terjadi pada setiap orang dan bukan hanya orang yang mengidap gangguan kecemasan.

Senada dengan penjelasan Charissa, merujuk pada studi tahun 2015 yang diterbitkan dalam International Journal of Psychophysiology, menemukan bahwa orang tanpa gangguan kecemasan yang diperlihatkan rangsangan rasa takut yang sama di siang hari dan di malam hari, menunjukan mengalami peningkatan respons ketakutan di malam hari.