“Setelah ditangkap dan diselamatkan, sesuai arahan Ibu Direktur KKHSG (Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Sumber Daya Genetik) KLHK Indra Exploitasia, buaya tersebut langsung dibawa ke Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Tabanan untuk penanganan lebih lanjut,” terang dia.
Di PPS Tabanan, petugas dari BKSDA pun memberi injeksi vitamin biodin untuk perawatan awal. Namun, buaya itu akhirnya mati setelah menerima perawatan dari BKSDA. “Bangkainya dikubur. Tempat dan waktunya mohon maaf tidak bisa diberitahukan,” kata dia.
Sejauh ini, BKSDA belum dapat memastikan asal buaya. Meski demikian, hewan amfibi itu kemungkinan berasal dari Tahura Mangrove Ngurah Rai.
Tak lama setelah buaya itu dievakuasi, BKSDA meminta masyarakat, termasuk wisatawan dan pengelola wisata, mewaspadai kemungkinan adanya buaya muara/buaya air asin (Crocodylus porosus) lainnya di sekitar Pantai Legian setelah seekor buaya berhasil diselamatkan di lokasi tersebut.