3. Phthalates: Ini adalah bahan kimia pengganggu endokrin yang umumnya ada di banyak produk kecantikan dan pribadi. Dalam penelitian pada hewan, disfungsi reproduksi dan hormon yang serius telah dikaitkan dengan paparan ftalat ini. Kosmetik adalah sumber utama paparan ftalat, dan ftalat paling umum yang akan ditemukan dalam produk kecantikan adalah dietilftalat (DEP).
4. Asam salisilat dosis tinggi: Merupakan bahan yang umum digunakan untuk mengobati jerawat karena punya kemampuan sebagai antiradang, mirip dengan aspirin. Tetapi suatu studi tahun 2013 menyimpulkan, produk yang memberikan asam salisilat dosis tinggi seperti obat kulit dan obat oral harus dihindari selama kehamilan. Meskipun itu, produk OTC topikal dosis rendah yang mengandung asam salisilat telah dilaporkan aman oleh American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG).
5. Retinoid: Vitamin A adalah nutrisi penting yang dibutuhkan untuk kulit, kekebalan, reproduksi, dan kesehatan mata yang optimal. Setelah dikonsumsi atau diserap melalui kulit, tubuh akan mengubahnya menjadi retinol.
Beberapa produk perawatan kulit anti penuaan menggunakan jenis retinol yang disebut retinoid, karena membantu mengempeskan jerawat dan mengurangi garis halus pada kulit. Namun wanita hamil harus menghindari kandungan ini, karena akan menyebabkan gangguan pada kehamilan dan disebutkan berpotensi bayi akan lahir cacat. Namun jika penggunaannya tidak berlebihan, atau sesuai anjuran dokter maka kemungkinan masih bisa dipakai.
BACA JUGA:Rizky Kinos Idap HNP, Bagaimana Cara Pengobatannya?
BACA JUGA:Berhubungan Intim saat Haid Apakah Bisa Hamil? Simak Faktanya di Sini
(Rizky Pradita Ananda)