Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Berawal dari Overthinking Langsung Bisa Jadi Gangguan Kecemasan?

Nurul Amanah , Jurnalis-Rabu, 21 Desember 2022 |18:16 WIB
Berawal dari Overthinking Langsung Bisa Jadi Gangguan Kecemasan?
Overthinking, (Foto: Freepik)
A
A
A

OVERTHINKING, bagi sebagian orang jadi masalah yang tak terhindarkan. Terbiasa memikirkan banyak hal dalam satu waktu secara terus-menerus.

Padahal, hal yang sedang dipikirkan pun masih belum terjadi atau bahkan mungkin saja tidak terjadi. Tak jarang, overthinking itu membuat akhirnya membandingkan diri kita dengan orang lain.

Overthinking ini umumnya, seperti diungkap dr. Kristiane Siahaan, Sp.KJ, Spesialis Kesehatan Jiwa RSUI, terjadi karena banyaknya ekspektasi yang dipikirkan, namun belum bisa tercapai.

Nah, overthinking ini memang bisa berkembang menjadi anxiety. Meski memang, perasaan cemas itu wajar dialami oleh setiap manusia. Bahkan, tanpa disadari, jika kita memikirkan sesuatu, apa yang harus dilakukan, kebingungan dalam menentukan pilihan, itu bisa disebut sebagai perasaan cemas.

“Kecemasan yang normal itu wajar, hampir setiap hari kita alami. Bangun tidur saja sudah bisa cemas, nanti mau kerjain apa, dan sebagainya. Jika kecemasan itu tidak menganggu fungsi, dengan kata lain kita tetap bisa bekerja, bisa melakukan sesuatu, itu wajar kita alami setiap hari,” tutur dr. Anne dalam siaran Instagram Live Okezone, ‘Cegah Anxiety Supaya Hidup Lebih Happy’, Rabu (21/12/2022)

Akan jadi kasus yang berbeda, jika overthinking yang dialami terlalu dalam dan sudah termasuk menjelma jadi gangguan cemas hingga menganggu aktivitas normal keseharian Jika sudah mengalami sampai titik ini, maka butuh perhatian yang serius.

Misalnya sudah mulai jam 8 bekerja atau kuliah itu terhambat. Dikarenakan kecemasan, misalnya sedang menghadapi ujian, sampai memilih untuk ya sudah enggak ikut ujian asja, memilih menghindar,” ujar dr. Anne

Jika sudah mengalami hal tersebut, dr. Anne menyarankan untuk segera melakukan konsultasi ke Psikiater atau Psikolog agar menghindari self- diagnose yang berbahaya untuk dilakukan, karena bisa berujung pada kesalahan dalam penanganan.

 BACA JUGA:Cara Menghindari Overthinking agar Tak Menjelma Jadi Anxiety

BACA JUGA:Perlukah Tes Genetik Sebelum Menikah? Ini Kata Ahli Genomik

(Rizky Pradita Ananda)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement