MENJADI orang tua adalah yang indah namun juga penuh drama. Mulai dari drama melahirkan, membesarkan, hingga mendidik mereka menjadi mandiri. Keluh kesah selalu terlontar agar sang anak bisa cepat besar dan berdikari.
Tak jarang keadaan memaksa orang tua harus merelakan anak-anaknya untuk mengejar mimpinya hingga harus tinggal berjauhan. Momen saat orangtua melepaskan sang anak untuk pergi dari rumah tentu akan ada banyak emosi yang ditimbulkan, seperti rasa sedih, hampa, dan kehilangan.

Keadaan seperti inilah yang disebut dengan empty nest syndrome atau sindrom kandang kosong. Tak jarang keadaan ini membuat beberapa orang tua sulit perasaannya hingga berimbas pada kehidupan sehari-hari.
Dilansir dari Makati Medical Center, ada beberapa ciri orang dewasa atau orangtua yang mengalami Empty Nest Syndrome (ENS). Berikut ulasannya untuk Anda.
1. Tekanan emosional
Tekanan emosional seperti ini normal selama periode ini. Anda mungkin tiba-tiba mencium aroma yang familiar atau melewati restoran biasa dapat memicu respons emosional yang kuat yang mengingatkan kepada anak tercinta. Respons ini bisa datang dari kesedihan karena anak-anak sudah dewasa atau kecemasan karena mereka menjadi lebih mandiri.
2. Kehilangan tujuan
Ketika anak-anak masih kecil, ada banyak menghabiskan hari-hari berpusat di sekitarnya. Namun, seiring bertambahnya usia anak, tugas itu perlahan memudar. Ketika anak-anak menjadi dewasa dan mulai melakukan sesuatu secara mandiri, hal tersebut meninggalkan kekosongan besar di hati orangtua, baik ayah ataupun ibu. Kehilangan tujuan sebagai orang tua bisa menjadi salah satu penyebab depresi dan kecemasan.
3. Kecemasan atas anak-anak
Normal bagi orang tua untuk merasakan kecemasan, namun para orang tua diharapkan untuk tetap tenang dan berusaha tetap berpikiran jernih.
4. Frustasi karena kurangnya kontrol
Secara cepat atau lambat, anak-anak tentunya akan bertambah dewasa dan keluar dari rumah orangtuanya, yang berarti dengan hal tersebut orangtua tidak dapat mengawasi mereka lagi. Dengan hal tersebut orangtua merasa kehilangan kendali yang signifikan dan membuat orang tua sering menelepon atau memeriksa anak-anak mereka yang sudah dewasa.
5.Depresi
Banyak orang tua yang menghabiskan 18 tahun atau lebih untuk merawat anak-anak mereka. Beranjak dari tempat yang cukup akrab itu bisa jadi sangat sulit, dan rasa duka yang mendalam berpotensi membuat sebagian orang dewasa kewalahan.
(Vivin Lizetha)